Mediapasti.com – Penangkaran buaya di Jalan Perintis Kemerdekaan di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjurjebol. Hal ini membuat beberapa buaya lepas dan berkeliaran di permukiman warga.
Kini, lima buaya yang kabur sudah dievakuasi dan dipindahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cikananga, Sukabumi. Simak informasinya berikut ini.
1. Awal Kejadian
Beberapa ekor buaya kabur dari penangkaran buaya di Jalan Perintis Kemerdekaan di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang jebol. Dikutip dari detikJabar, peristiwa itu disebabkan dinding penangkaran jebol saat hujan deras pada Rabu (2/10/2024) malam.
“Kejadiannya tadi malam. Karena hujan deras, tembok penangkaran jebol. Hal itu pertama kali diketahui oleh salah seorang pegawai galian pasir yang memang masih satu kawasan dengan penangkaran buaya tersebut,” ujar Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi Mulya, Kamis (3/10/2024).
Berdasarkan video yang beredar, beberapa ekor buaya yang kabur terlihat berdiam di sungai dan lahan persawahan warga di dekat penangkaran.
2. Buaya-buaya Titipan BKSDA
Buaya-buaya yang lepas dari penangkaran di Cianjur merupakan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Berdasarkan surat penitipan BKSDA ke penangkaran, ada 80 ekor buaya di tempat tersebut.
“Informasinya dititipkan sejak 2016 oleh BKSDA. Kalau dari surat yang saya lihat ada 80 ekor yang dititip di sini,” kata Lurah Sayang Wiji Eko, Kamis (3/10/2024).
“Dari 80 ekor tersebut ada beberapa yang kabur. Sebagian kabur ke kawasan galian C dan ada dua yang kabur ke kali dan sawah dekat pemukiman warga,” ujarnya.
3. 24 Personel Damkar Dikerahkan
Sebanyak 24 personel pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur dikerahkan untuk mencari buaya yang kabur usai tembok penangkaran di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur jebol. Mereka diterjunkan untuk menyisir pemukiman, aliran kali, dan pesawahan di sekitar penangkaran.
Camat Cianjur Tomtom Dani Gardiat, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Damkar Cianjur untuk menyisir aliran kali di samping penangkaran.
“Penangkaran tersebut bersebelahan dengan sungai kecil atau kali yang mengarah ke sawah hingga pemukiman warga. Makanya kami sisir sepanjang aliran kali tersebut,” kata dia, Kamis (3/10/2024).
“Ada tiga tim yang diturunkan, masing-masing terdiri dari 8 orang. Jadi total 24 personel Damkar yang turun ke lapangan mencari keberadaan buaya yang kabur,” sebutnya.
4. Lima Buaya Sudah Ditangkap
Lurah Sayang Wiji Eko mengatakan pada Rabu (2/10/2024) malam pawang buaya berhasil mengamankan satu ekor buaya yang lepas. Hewan itu diketahui berkeliaran di sekitar pengolahan galian C.
“Awalnya yang diketahui ada satu yang kabur. Karena masuk ke kawasan galian C. Langsung ditangkap dan diamankan,” kata dia
Namun, pada Kamis (3/10/2024) pagi, warga di sekitar galian C menginformasikan jika melihat ada dua ekor buaya di kawasan persawahan dan sungai dekat pemukiman warga.
“Setelah dicek ternyata benar itu buaya dari penangkaran yang juga lepas tadi malam. Jadi total ada tiga yang berhasil ditangkap. Dua lepas ke sawah dan sungai, serta satu buaya ditangkap tadi malam,” kata dia.
Kini, kelima buaya yang kabur dari penangkaran di Cianjur yang jebol sudah berhasil ditangkap dan dievakuasi.
“Jadi dari puluhan buaya yang dititipkan di penangkaran ini, ada lima yang kabur. Tiga ekor kabur ke kawasan galian C dan dua lainnya kabur ke pesawahan serta kali di dekat penangkaran. Jadi yang kabur itu yang langsung kami evakuasi,” kata Kepala Resort Wilayah 5 Cianjur BKSDA Jabar Andri Irianto, Jumat (4/10/2024).
5. 5 Buaya yang Kabur Dipindahkan
Penangkaran buaya di Cianjur jebol dan menyebabkan beberapa buaya kabur. Kini, hewan-hewan yang kabur itu sudah dievakuasi dan dipindahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke Cikananga, Sukabumi.
“Awalnya akan dititipkan ke Taman Safari Indonesia. Tapi dari taman safari memfasilitasi truk angkutnya. Jadi akhirnya diputuskan dibawa dan dipindahkan ke Cikananga,” kata Andri.
Menurutnya untuk puluhan ekor lainnya yang masih ada di penangkaran tersebut akan secara bertahap dipindahkan. Untuk sementara pihaknya akan memperkuat kondisi tanggul agar tidak terjadi lagi tanggul jebol dan buaya kabur.
“Sementara penguatan tanggul dulu, tentunya juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan nanti juga kedepannya kita akan evakuasi kembali,” tuturnya.
6. Proses Evakuasi Buaya Melelahkan
Meskipun sudah berhasil dievakuasi, proses pemindahan buaya itu menghabiskan banyak energi. Banyak petugas yang dikerahkan dan proses evakuasi itu begitu melelahkan saat dilakukan pada Kamis (3/10/2024) malam.
Setelah dievakuasi, lima buaya dengan ukuran tiga meter itu diangkut dengan menggunakan dua unit truk. Sekitar 10 orang mengangkut setiap ekor buaya yang beratnya hampir 100 kilogram tersebut.
Bahkan, petugas BKSDA yang dibantu anggota kepolisian dan pegawai Kecamatan Cianjur pun kewalahan saat mengangkut buaya ke atas truk. Setiap berjalan lima meter, petugas beristirahat untuk mengumpulkan tenaga mengangkut buaya-buaya tersebut.
Setelah tiga jam lebih, akhirnya lima ekor buaya berhasil diangkut untuk dipindahkan ke penangkaran baru yang lebih representatif. Kelima reptil ini sebelumnya sempat membuat warga Cianjur panik karena kabur dari penangkaran.