Mediapasti.com – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan sejumlah elemen mahasiswa lainnya.
Demonstrasi tersebut diwarnai dengan kericuhan, termasuk pelemparan botol air mineral dan pembakaran ban oleh massa aksi.
Latar Belakang Aksi “Indonesia Gelap”
Aksi “Indonesia Gelap” merupakan respons mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Salah satu isu utama yang disoroti adalah pemangkasan anggaran pendidikan akibat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang dinilai merugikan sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, mahasiswa menolak revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang, karena dianggap mengancam independensi akademik.
13 Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan utama kepada pemerintah:
- Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak berpihak pada rakyat.
- Menolak pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.
- Mendesak pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokrasi dan pemotongan yang merugikan.
- Evaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
- Mencabut proyek strategis nasional (PSN) yang tidak berpihak pada rakyat dan mendorong pelaksanaan reforma agraria sejati.
- Menghapuskan multifungsi ABRI untuk mencegah keterlibatan militer dalam sektor sipil yang berpotensi menciptakan represi.
- Mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat untuk memberikan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan mereka.
- Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 karena dianggap sebagai ancaman terhadap kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
- Evaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik semata.
- Realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen untuk meningkatkan kesejahteraan akademisi dan kualitas pendidikan tinggi.
- Mendesak Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Perampasan Aset untuk memberantas korupsi dan kejahatan ekonomi.
- Menolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang berpotensi menguatkan impunitas aparat dan melemahkan pengawasan terhadap mereka.
- Efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih untuk mengatasi pemborosan dan kinerja pejabat yang tidak bertanggung jawab.
Kericuhan dalam Aksi
Selama aksi berlangsung, terjadi beberapa insiden kericuhan.
Sejumlah mahasiswa melemparkan botol plastik, bilah kayu, dan sampah ke arah aparat kepolisian yang berjaga di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.
Selain itu, massa aksi membakar ban, spanduk, tumpukan sampah, dan batang kayu sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.
Kobaran api dan asap hitam pekat sempat memenuhi area unjuk rasa, memaksa banyak peserta aksi mengenakan masker untuk menghindari bau menyengat.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa dalam aksi “Indonesia Gelap”.
Para demonstran menegaskan bahwa aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia jika pemerintah tidak segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.