Banjir dan Longsor Menerpa Sumatera Utara, 10 Orang Tewas, Dinyatakan 6 Hilang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dan 2.393 kepala keluarga (KK) terdampak akibat rangkaian bencana yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Utara.

Berdasarkan data Polda Sumut hingga Selasa (25/11/2025), tercatat 20 kejadian bencana terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang yang tersebar di enam kabupaten/kota, yaitu Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Nias.

Update Korban bencana

Bencana tersebut menyebabkan 10 warga meninggal dunia, 3 orang luka-luka, dan 6 lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, sebanyak 2.393 KK terdampak, dengan 445 warga mengungsi, sementara sejumlah akses jalan utama tertutup material longsor dan genangan banjir.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan bahwa seluruh personel telah dikerahkan untuk membantu warga. “Kami memastikan seluruh kekuatan dikerahkan untuk membantu warga.

Evakuasi, pencarian korban, hingga pembukaan akses jalan dilakukan tanpa henti. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa malam.

Sibolga paling parah

Dari enam wilayah terdampak, Kota Sibolga menjadi daerah paling parah, dengan enam titik longsor yang menelan korban jiwa serta merusak belasan rumah.

Di Tapanuli Tengah, banjir yang terjadi sejak 17–22 November berdampak pada 1.902 KK, menyebabkan puluhan warga harus mengungsi. Sejak laporan awal diterima, Polri bergerak melakukan evakuasi warga, pengaturan lalu lintas di lokasi rawan, serta membuka akses jalan yang tertutup material bencana.

Upaya pencarian terhadap enam warga yang masih hilang terus dilakukan bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan. Polda Sumut juga mengerahkan 4 Satuan Setingkat Kompi Brimob ke sejumlah wilayah terdampak.

Personel kepolisian ditempatkan di titik-titik kritis seperti Jalan Lintas Padangsidimpuan–Tarutung, Desa Parsalakan di Tapanuli Tengah, kawasan Batujomba Batangtoru, serta jalur menuju Sibolga.

Baca Juga :   Fenomena Burung Berjatuhan Dari langat Terulang Kembali

Pada malam hari, dukungan diperkuat dengan penurunan 1 peleton Samapta, 2 tim Dokkes, dan 1 tim Bid TI, serta rencana penambahan personel pada hari berikutnya.

Polda Sumut menyebut seluruh langkah yang dilakukan merupakan bentuk komitmen kepolisian untuk melindungi masyarakat dan memastikan penanganan bencana berlangsung cepat, terkoordinasi, dan efektif.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita