Jimmy Carter, Presiden AS ke-39, Meninggal di Usia 100 Tahun

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika Serikat, meninggal dunia pada Minggu (29/12/2024) siang waktu setempat di Plains, Georgia, di usia 100 tahun.

Carter baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada Oktober 2024, menjadikannya presiden AS dengan usia terpanjang dalam sejarah.

Carter, yang juga dikenal sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2002, telah menjalani perawatan paliatif sejak Februari 2023 setelah beberapa kali dirawat inap.

Menurut laporan Al Jazeera, meskipun ia didiagnosis menderita kanker pada 2015, Carter tetap menunjukkan ketahanan luar biasa dan memilih untuk dirawat di rumah pada akhirnya.

“Seorang Pahlawan” bagi Dunia

Putra Carter, Chip Carter, menyebut ayahnya sebagai “pahlawan” dalam pernyataannya,

“Ayah saya adalah seorang pahlawan, bukan hanya untuk saya, tapi untuk semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” katanya.

Keluarga Carter juga mengimbau dunia untuk mengenang Jimmy Carter dengan meneruskan nilai-nilai perjuangan yang dijunjungnya, seperti keadilan dan kemanusiaan.

Carter meninggalkan empat anak, 11 cucu, dan 14 cicit.

Warisan Perdamaian dan Kemanusiaan

Jimmy Carter menjabat sebagai presiden AS dari 1977 hingga 1981, pada masa yang penuh tantangan besar seperti stagflasi ekonomi dan krisis sandera Iran.

Meskipun masa jabatannya sering dikritik, Carter berhasil meninggalkan warisan perdamaian yang abadi.

Salah satunya adalah Camp David Accords pada 1978, yang berhasil membawa perdamaian antara Mesir dan Israel.

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter mendirikan The Carter Center pada 1982, yang menjadi simbol dedikasinya terhadap kemanusiaan dan pemberantasan penyakit.

Di lembaga ini, Carter membantu memberantas Guinea worm disease, yang dulu menyerang lebih dari 3,5 juta orang di 21 negara, dan kini hampir sepenuhnya diberantas.

Baca Juga :   Operasi Midnight Hammer: AS Bombardir Situs Nuklir Iran dengan B-2 Spirit, Tomahawk, dan Bunker Buster

Carter juga dikenal karena gaya hidup sederhana setelah masa jabatannya berakhir.

Ia kembali ke rumahnya di Plains dan menolak keuntungan finansial besar dari pidato berbayar atau kontrak buku.

Sebagai gantinya, Carter berfokus pada masalah-masalah global seperti kemiskinan, penyakit, dan konflik.

Pemimpin yang Bekerja di Lapangan

Selain itu, keterlibatannya dalam Habitat for Humanity membuat Carter dikenal sebagai “pemimpin yang bekerja di lapangan,” membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan.

Dedikasi Carter terhadap kemanusiaan dan perjuangannya yang tak kenal lelah akan selalu dikenang di seluruh dunia.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita