Mediapasti.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perkembangan terbaru terkait negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Dalam lawatannya ke AS, tim dari Pemerintah Indonesia yang dipimpin langsung olehnya telah bertemu dengan sejumlah tokoh penting, termasuk Jamieson Greer (Duta Besar Perwakilan Dagang AS/USTR), Scott Bessent (Menteri Keuangan AS), dan Howard Lutnick (Menteri Perdagangan AS).
Pertemuan ini menjadi bagian dari strategi Indonesia untuk memperkuat hubungan dagang dan mencegah potensi hambatan perdagangan, termasuk serangan tarif tinggi yang sempat terjadi pada era Presiden Donald Trump.
Lima Kepentingan Nasional Jadi Prioritas dalam Proposal Dagang
Dalam negosiasi tersebut, Indonesia telah mengajukan proposal yang mempertimbangkan lima kepentingan nasional utama:
- Ketahanan Energi: Menjaga pasokan energi nasional melalui kerja sama strategis.
- Akses Pasar Ekspor: Meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar AS dengan tarif yang lebih kompetitif.
- Deregulasi Usaha: Mempermudah iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja dalam negeri.
- Kolaborasi Industri Strategis: Mengembangkan rantai pasok (supply chain) bersama AS di sektor industri strategis dan critical minerals.
- Transfer Ilmu dan Teknologi (Iptek): Mendapatkan akses teknologi di bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.
AS Sambut Positif Pendekatan Indonesia
Menurut Airlangga, pendekatan yang dilakukan Indonesia mendapatkan respons positif dari otoritas AS, termasuk USTR, Departemen Perdagangan, dan Departemen Keuangan. Sebagai bentuk apresiasi, pihak AS membuka ruang dialog lanjutan dan menyepakati akan ada pembahasan teknis detail dalam dua minggu ke depan.
“Dialog teknis ini menjadi krusial karena akan menentukan struktur kerja sama yang saling menguntungkan ke depannya,” jelas Airlangga pada Jumat (25/4).
Indonesia Siapkan 5 Sektor Prioritas dan Working Group
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan lima sektor khusus untuk dibahas dalam negosiasi mendalam tersebut. Selain itu, working group juga telah dibentuk untuk mempercepat proses diskusi teknis dan implementasi.
Airlangga menyebut Indonesia kini menjadi satu dari 20 negara yang sudah memasuki fase awal negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat.
Kolaborasi dengan Pelaku Bisnis dan Asosiasi Internasional
Dalam mempersiapkan negosiasi, Pemerintah Indonesia tidak berjalan sendiri. Pemerintah aktif menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk asosiasi bisnis dan pelaku industri besar seperti Asosiasi Semikonduktor Indonesia, US-ASEAN Business Council, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.
“Kami pastikan pendekatan yang dilakukan tetap melibatkan konsultasi internal secara menyeluruh agar hasilnya adil dan seimbang,” kata Airlangga.