Pemerintah Siapkan Impor 200 Ribu Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Pemerintah Indonesia melalui Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengumumkan rencana impor 200 ribu sapi hidup dari berbagai negara untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini bertujuan memastikan pasokan susu untuk anak-anak Indonesia terpenuhi sesuai target program.

“PP-nya baru selesai. Kita akan mengimpor dari beberapa negara tambahan selain Australia yang sudah teregister. Harapannya, 200 ribu sapi bisa masuk sampai akhir 2025,” ujar Sudaryono dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.

Kolaborasi dengan 160 Perusahaan

Sebanyak 160 perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, telah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung pelaksanaan rencana impor ini. Selain itu, pemerintah akan menyediakan lahan peternakan sebagai bagian dari investasi jangka panjang dalam sektor peternakan.

“Ini bukan semata-mata impor dari negara lain, tapi bentuk investasi. Perusahaan dapat membangun pabrik susu sekaligus mendatangkan sapi ke Indonesia,” tambah Sudaryono.

Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong peningkatan kapasitas industri susu dalam negeri, yang hingga saat ini masih bergantung pada impor.

Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming pada Pemilu 2024. Program ini bertujuan menyediakan asupan protein berkualitas bagi anak-anak Indonesia melalui makanan bergizi, termasuk susu.

Dengan anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025, pemerintah berkomitmen memperluas cakupan program ini agar menjangkau lebih banyak anak. Awalnya dikenal sebagai Program Makan Siang Gratis, nama program diubah untuk mencakup kebutuhan nutrisi yang lebih luas.

Kendala dan Solusi Pemenuhan Susu Nasional

Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan susu nasional. Pemerintah mengakui bahwa produksi susu dalam negeri belum cukup untuk memenuhi target program MBG.

Baca Juga :   Istana Ungkap: Dana Pribadi Prabowo Masih Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sebagai solusi jangka pendek, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa pemerintah akan mengganti kebutuhan protein dengan sumber lain sambil meningkatkan produksi susu melalui impor sapi hidup.

“Kita substitusi dengan sumber protein lain, sambil kita datangkan sapi hidup untuk memproduksi susu di dalam negeri,” jelasnya.

Langkah ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor susu jangka panjang dan meningkatkan kapasitas produksi domestik.

Potensi Ekonomi

Rencana impor sapi ini tidak hanya mendukung keberhasilan program MBG tetapi juga membuka peluang besar untuk investasi baru di sektor peternakan. Dengan mendatangkan sapi hidup dan membangun pabrik susu lokal, Indonesia dapat:

  • Mengurangi Ketergantungan pada Impor Susu
    Dengan sapi yang dapat diperah di dalam negeri, produksi susu lokal akan meningkat.
  • Meningkatkan Ketahanan Pangan
    Investasi dalam peternakan akan mendukung keberlanjutan pasokan protein hewani, khususnya susu.
  • Menciptakan Lapangan Kerja Baru
    Proyek ini berpotensi menciptakan lapangan kerja di sektor peternakan dan industri pengolahan susu.

Dampak Jangka Panjang

Melalui Program Makan Bergizi Gratis, pemerintah tidak hanya berupaya meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi lokal. Beberapa dampak positif yang diharapkan meliputi:

  • Peningkatan Gizi Anak: Memberikan protein berkualitas untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan generasi muda.
  • Dukungan bagi Peternak Lokal: Transfer teknologi dan investasi dari perusahaan luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal.
  • Penguatan Ekonomi Desa: Peternakan dan industri susu diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita