Mediapasti.com – Dua video monolog yang diunggah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini memicu perhatian dan perdebatan publik. Sebagian menilai Gibran tengah mencari perhatian atau melakukan pencitraan, sementara lainnya menyebutnya tengah membangun momentum politik untuk Pilpres 2029.
Video pertama yang diunggah pada Sabtu (19/4/2025) membahas bonus demografi dan tantangan bangsa, sementara video kedua pada Selasa (22/4/2025) memuji keberhasilan Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia.
Kedua video itu dianggap sebagai manuver untuk menjaga eksistensi politik Gibran, terutama karena selama ini ia dinilai minim sorotan dan tidak terlalu aktif tampil ke publik sejak menjabat sebagai wapres mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
Gibran dan Posisi Serba Salah
Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai Gibran tengah berada dalam posisi dilematis sebagai wakil. Menurutnya, posisi wakil memang kerap “serba salah”.
āTerlalu maju salah, ketinggalan juga salah. Terlalu muncul juga nggak baik, tenggelam sama sekali juga buruk,ā ujar Sarmuji, Rabu (23/4/2025).
Meski begitu, ia memastikan bahwa Presiden Prabowo tidak membatasi peran Gibran.
āUntungnya Pak Prabowo orangnya juga enggak ribet dan enggak baper. Gibran bisa ambil peran sesuai porsinya,ā tambahnya.
Bukan Sekadar Pencitraan
Sarmuji membantah bahwa video monolog itu murni upaya pencitraan. Ia menyebut Gibran tengah mengangkat isu penting yang relevan untuk masa depan bangsa, seperti bonus demografi.
āApa yang disebut bonus demografi bisa menjadi beban atau bencana demografi jika tidak dikelola dengan baik,ā jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menganggap wajar langkah Gibran.
āWajar saja wapres berbicara. Itu biasa saja. Enggak perlu dibesar-besarkan,ā ujarnya.
Isi Monolog Gibran
Dalam video berdurasi 6 menit 19 detik, Gibran menyoroti tantangan global seperti perang dagang, perubahan iklim, hingga geopolitik. Ia menyebut Indonesia berada di momentum krusial dengan mayoritas penduduk usia produktif di tahun 2030ā2045.
Gibran juga memotivasi generasi muda untuk berani bermimpi dan membuat terobosan, sembari menyoroti film animasi lokal seperti āJumboā sebagai simbol kemajuan industri kreatif Indonesia.
Dalam video kedua, Gibran mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-17, memuji pelatih Nova Arianto serta para pendukung. Ia menekankan pentingnya pembinaan sepak bola sejak dini sebagai bagian dari visi pemerintah.
āSaat ini ada 24 stadion siap digunakan. Kita juga punya sekolah sepak bola serta training centre di berbagai daerah,ā ucapnya.
Penutup: Serba Salah Tapi Harus Maju
Gibran memang berada dalam posisi yang rumit. Tampil terlalu sering dikritik, terlalu diam juga disorot. Namun lewat monolog-monolognya, ia tampaknya mencoba membangun ruang bicara sendiriāyang tidak sekadar basa-basi, tapi berisi gagasan dan harapan tentang masa depan bangsa.
Apakah ini pertanda awal langkah menuju 2029? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, diam bukan pilihan.