Mediapasti.com – Publik Indonesia dibuat geram setelah beredar video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai surga bawah laut dunia itu kini tercemar aktivitas penggalian tanah yang diduga terkait rencana pembangunan smelter nikel.
Dalam video yang viral di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram gosip, tampak kontras jelas antara keindahan laut Raja Ampat yang dulu dan kerusakan alam yang terjadi sekarang. Tanah galian dan bekas alat berat tampak mencemari lanskap yang seharusnya menjadi salah satu aset pariwisata dan ekologi paling penting di Indonesia.
Rencana pembangunan smelter nikel di wilayah tersebut telah memicu gelombang protes dari masyarakat setempat. Penolakan juga datang dari para aktivis lingkungan dan sejumlah anggota DPR RI yang kini mulai turun tangan untuk menghentikan proyek tersebut.
“Selamatkan Raja Ampat dari Tambang Nikel!” seru sejumlah aktivis lingkungan dalam kampanye yang terus digaungkan di berbagai platform. Tagar #SaveRajaAmpat pun menjadi trending, sebagai bentuk perlawanan publik terhadap eksploitasi alam di kawasan konservasi laut ini.
Netizen menyuarakan kekecewaan dan kemarahan mereka. “Alhamdulillah isu ini udah viral dan masuk akun gosip. Ayoo viralin #SaveRajaAmpat gais,” tulis seorang pengguna. Sementara yang lain menulis, “Tak perlu berharap indah pada negara ini. Yang mereka pikirkan hanya perut dan kekayaan sendiri.”
Raja Ampat sendiri merupakan gugusan kepulauan yang terletak di barat Semenanjung Kepala Burung, Papua, secara administratif berada di Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong. Terdiri dari empat pulau utama — Waigeo, Misool, Salawati, dan Batanta — kawasan ini dikenal memiliki biodiversitas laut tertinggi di dunia, dengan lebih dari 574 spesies terumbu karang dan 553 jenis ikan karang.
Dengan nilai ekologis dan wisata yang sangat tinggi, rencana industrialisasi di kawasan ini bukan hanya mendapat sorotan nasional, tapi juga perhatian dunia internasional.
