Mediapasti.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyetujui resolusi rancangan Amerika Serikat (AS) yang menyerukan “penghentian cepat” konflik di Ukraina.
Resolusi ini diadopsi pada Senin (24/2/2025) dengan suara 10-0, sementara lima negara lainnya memilih abstain.
Meskipun terdapat dorongan dari Prancis, Inggris, Denmark, dan Slovenia untuk memasukkan kecaman lebih keras terhadap Moskow, teks akhir tetap lebih moderat.
Washington dan Moskow sepakat bahwa resolusi ini merupakan langkah penting menuju perdamaian.
Sikap Rusia terhadap Resolusi DK PBB
Perwakilan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyambut baik resolusi ini, dengan menyebutnya sebagai dasar bagi upaya perdamaian lebih lanjut.
Ia mengakui perubahan konstruktif dalam posisi AS terkait konflik Ukraina, meski mengungkapkan kekecewaan karena amandemen yang diusulkan Rusia tidak diterima.
Nebenzia juga mengkritik negara-negara Eropa atas upaya mereka yang dianggap menghambat perkembangan positif.
Ia menuduh mereka sebagai satu-satunya pihak internasional yang mendorong kelanjutan permusuhan dan menolak inisiatif perdamaian yang realistis.
Sikap Negara-Negara Eropa dan Tantangan ke Depan
Prancis dan Inggris memilih abstain dalam pemungutan suara setelah gagal memasukkan amandemen yang lebih tegas terhadap Rusia.
Nebenzia menuding mereka mencoba menggagalkan prospek penyelesaian konflik dengan pernyataan yang dipolitisasi.
Namun, meskipun terdapat ketidaksempurnaan, Nebenzia menilai resolusi ini sebagai bentuk awal kerja sama konstruktif antara negara-negara besar dalam keamanan Eropa dan internasional.
Ia memperingatkan agar tidak terlalu optimis karena masih ada pihak yang berusaha menghambat upaya diplomatik, termasuk pemerintah Kiev dan sekutunya.
Respon AS: Harapan untuk Perdamaian
Perwakilan AS untuk PBB, Dorothy Shea, menyambut baik pengesahan resolusi ini dan menyebutnya sebagai langkah awal yang krusial menuju perdamaian.
“Resolusi ini menempatkan kita di jalur yang benar. Ini adalah langkah pertama yang harus kita manfaatkan untuk membangun masa depan damai bagi Ukraina, Rusia, dan komunitas internasional,” kata Shea.