Mediapasti.com – Sebanyak 15 petugas medis Palestina ditemukan tewas dalam sebuah kuburan massal di Jalur Gaza, beberapa hari setelah dilaporkan ditembak oleh pasukan Israel.
Beberapa jenazah ditemukan dalam kondisi tangan atau kaki terikat serta luka tembak di kepala dan dada, mengindikasikan kemungkinan eksekusi.
Kronologi Kejadian
Insiden tragis ini bermula pada 23 Maret 2025, ketika pasukan Israel menyerbu tim ambulans Bulan Sabit Merah Palestina dan petugas penyelamat pertahanan sipil yang sedang menuju lokasi serangan udara di distrik al-Hashashin, Rafah, Gaza bagian selatan.
Tim kemanusiaan internasional baru diizinkan masuk ke lokasi tersebut akhir pekan lalu.
Satu jenazah petugas medis ditemukan pada Sabtu, dan 14 jasad lainnya ditemukan dalam lubang berpasir di lokasi tersebut pada Minggu.
Kesaksian Mengejutkan dari Tim Medis
Dr. Ahmed al-Farra, dokter senior di Kompleks Medis Nasser, mengungkapkan bahwa beberapa jenazah mengalami luka tembak di dada dan kepala, dengan tangan terikat, menunjukkan tanda-tanda eksekusi.
Foto-foto yang diambilnya menunjukkan kondisi mengenaskan tersebut.
Saksi lain yang turut serta dalam penggalian jenazah di Rafah juga melaporkan bahwa beberapa korban tampaknya ditembak setelah diikat.
Mereka melihat bekas tembakan berkali-kali di dada, dengan beberapa korban memiliki kaki terikat dan luka tembak di kepala.
Reaksi Internasional dan Tuntutan Penyelidikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi kemanusiaan lainnya mengecam keras insiden ini, menuntut penyelidikan independen atas dugaan kejahatan perang yang terjadi.
Jens Laerke, juru bicara kantor koordinasi bantuan PBB, menyatakan bahwa ini adalah salah satu kasus yang paling mengejutkan dan memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional.
Eskalasi Konflik di Gaza
Insiden ini terjadi di tengah eskalasi konflik di Jalur Gaza, dengan Israel kembali membombardir wilayah tersebut setelah gencatan senjata selama dua bulan berakhir pada 19 Januari lalu.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant pada November sebelumnya.
Penyelidikan terhadap dugaan kekejaman oleh pasukan Israel dan Hamas masih berlangsung.