Dedi Mulyadi Lepas 273 Pelajar Lulusan Program Pendidikan Bela Negara di Jabar: “Hubungan Negara dan Rakyat Itu Urusan Rasa”

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Sebanyak 273 pelajar dari berbagai daerah di Jawa Barat resmi menyelesaikan pendidikan karakter berbasis bela negara selama dua pekan di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta dan Rindam III/Siliwangi Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Pelepasan para peserta dilakukan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam apel peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117, di halaman Gedung Sate, Bandung, Selasa (20/5/2025).

Para pelajar tersebut langsung dijemput oleh orang tua masing-masing sebagai tanda selesainya program.

Momen penuh haru pun terjadi saat anak-anak yang telah menjalani pembinaan kembali ke pelukan keluarga.

Dedi Mulyadi: “Ini Urusan Hati, Bukan Administrasi”

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya membangun hubungan antara negara dan rakyat melalui pendekatan yang humanis, bukan sekadar formalitas administratif.

“Urusan seperti ini adalah urusan rasa, hati, dan cinta. Siapa yang tidak terharu melihat orang tua bertemu anaknya setelah mengalami perubahan positif?” ujar Dedi.

Menurutnya, pendekatan berbasis empati dan cinta kasih merupakan cara efektif dalam membina generasi muda, terutama mereka yang sebelumnya bermasalah dalam perilaku.

Dedi menegaskan bahwa program pendidikan karakter ini adalah angkatan pertama dari rangkaian yang akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025.

Ia menyebut program ini sebagai upaya sistematis membina minat, bakat, dan mental kedisiplinan pelajar di Jawa Barat.

“Banyak yang meragukan program ini. Tapi hari ini adalah jawaban dari waktu. Setelah gelombang ini, kami akan lanjutkan program dua mingguan ini untuk angkatan berikutnya,” katanya.

Harapan untuk Masa Depan: Jadi TNI, Polisi, ASN, atau Petani

Dedi yang juga dikenal sebagai mantan Bupati Purwakarta, berharap para peserta dapat mempertahankan perubahan positif yang telah mereka alami selama pembinaan.

Baca Juga :   Pemilik Bangunan Liar di Samping Unisma Bekasi Tolak Pembongkaran

“Saya doakan kelak mereka jadi TNI, jadi Polisi, ASN, atau petani yang tangguh. Intinya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi bangsa dan keluarga,” tuturnya.

Program ini menjadi bagian dari pendekatan non-punitif Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi masalah pelajar yang terlibat perilaku menyimpang, seperti geng motor, tawuran, dan kenakalan remaja lainnya.

Pendekatan serupa sempat diterapkan Dedi saat memimpin Purwakarta dan terbukti menurunkan tingkat kenakalan remaja secara signifikan.

Berbagai pihak, termasuk orang tua peserta dan tokoh pendidikan, menyambut baik inisiatif ini.

Namun sejumlah kalangan tetap mendorong evaluasi menyeluruh agar pendekatan militeristik tidak melampaui batas pembinaan psikologis anak.

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) sebelumnya sempat menyoroti perlunya pengawasan dalam program pendidikan karakter berbasis kedisiplinan militer agar tidak menimbulkan trauma.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai upaya pembentukan karakter berbasis nilai luhur bangsa, kedisiplinan, dan cinta tanah air.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita