Viral! Ormas GPK Hadang Konvoi TNI, Tendang Mobil dan Geber Motor di Magelang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan ketegangan antara anggota Ormas Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dan personel TNI dari Yonif 403. Insiden ini terjadi di Pertigaan Salaman, Magelang, Jawa Tengah, saat kedua kelompok berpapasan di jalan.

Ketegangan memuncak ketika anggota GPK menggeber-geber knalpot motor, memancing reaksi personel TNI yang turun dari truk. Salah satu anggota ormas bahkan terlihat menendang pintu mobil TNI. Meski situasi sempat memanas, bentrokan fisik berhasil dihindari berkat upaya penertiban dari pihak TNI.

Melalui akun Instagram @infokomando.official, disebutkan bahwa tindakan ormas seperti ini menimbulkan keresahan di masyarakat. “Sepertinya ormas seperti ini perlu ditertibkan lagi, terutama legalitasnya di Kesbangpol,” tulis akun tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa situasi sudah terkendali. Ia menambahkan, urusan organisasi akan diserahkan kepada partai yang menaungi GPK, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Aman, itu kayaknya sudah diselesaikan laporannya,” ujarnya.

Ulah Ormas Lain yang Juga Disorot Publik

Insiden di Magelang bukan satu-satunya. Sejumlah kasus lain juga memicu keprihatinan masyarakat terhadap perilaku sebagian ormas yang dinilai makin liar dan tak terkendali.

1. GRIB Jaya Tangsel Kuasai Lahan BMKG

Anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Tangerang Selatan dilaporkan menduduki lahan milik BMKG seluas 12 hektare di Pondok Aren, Banten. Bahkan, mereka meminta uang Rp5 miliar sebagai syarat untuk menghentikan pendudukan.

Polisi mengamankan 17 orang, termasuk Ketua DPC GRIB Jaya Tangsel, M. Yani Tuanaya, yang sebelumnya pernah divonis 4 tahun 5 bulan atas kasus narkoba. Ia juga dinyatakan positif menggunakan amfetamin dan metamfetamin saat ditangkap.

Modus mereka termasuk menyewakan lahan negara kepada pedagang pecel lele dan penjual hewan kurban, dengan tarif liar mencapai Rp22 juta.

Baca Juga :   Magelang diguyur Hujan Abu, Masyarakat Masih Aktivitas Seperti Biasa!

2. Oknum Anggota Pemuda Pancasila Bunuh Polisi

Di Jambi, seorang anggota Pemuda Pancasila bernama Nopri Ardi (38) ditangkap karena membunuh seorang anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra, yang jasadnya ditemukan membusuk di rumahnya. Motif pembunuhan dipicu oleh hutang pribadi yang tidak dibayar korban. Pelaku memukul korban dengan barbel hingga tewas.

Masyarakat Minta Penertiban Ormas

Berbagai insiden ini memperkuat keresahan publik terhadap aktivitas ormas yang justru meresahkan alih-alih memberi manfaat. Masyarakat mendesak pemerintah dan aparat agar menertibkan organisasi masyarakat yang tidak patuh hukum dan mengevaluasi ulang keberadaan ormas yang legalitas dan kontribusinya diragukan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita