Tragedi Udara di Washington DC: American Airlines dan Black Hawk Bertabrakan di Sungai Potomac

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Sebuah kecelakaan besar terjadi di Washington DC, Amerika Serikat (AS), ketika sebuah pesawat penumpang American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer UH-60 Black Hawk.

Tragedi ini menewaskan seluruh penumpang dan kru di kedua pesawat tersebut.

Jumlah Korban

Menurut laporan BBC, Kamis (30/1/2025), pesawat American Airlines membawa total 64 orang, yang terdiri dari 60 penumpang dan 4 kru.

Sementara itu, helikopter UH-60 Black Hawk mengangkut 3 tentara AS. Dengan demikian, total korban tewas dalam kecelakaan ini mencapai 67 orang.

“Pada titik ini kami tidak yakin ada yang selamat,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Washington, John Donnelly, dalam konferensi pers di dekat lokasi kecelakaan di Bandara Nasional Reagan.

Proses Evakuasi dan Investigasi

Dilansir dari AFP, hingga saat ini, tim penyelamat telah menemukan 28 jenazah, termasuk satu korban dari helikopter.

Kecelakaan tersebut terjadi di Sungai Potomac yang membeku pada Rabu (29/1) malam waktu setempat, menyulitkan upaya penyelamatan dan evakuasi.

“Kami telah diberi tahu bahwa tidak ada yang selamat. Kami berduka bersama semua orang yang terkena dampak,” ujar Wali Kota Wichita, Lily Wu, dalam konferensi pers.

Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

Pihak berwenang, termasuk Badan Penerbangan Federal (FAA) dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa ada kekurangan staf di menara kontrol Bandara Nasional Reagan saat kejadian.

Biasanya, ada dua pengawas yang bertugas, tetapi saat itu hanya ada satu orang pengawas.

Respons dan Reaksi Politik

Presiden AS, Donald Trump, menyalahkan kebijakan keberagaman dalam perekrutan karyawan di FAA sebagai salah satu penyebab kecelakaan ini.

Ia menuduh bahwa pemerintahan sebelumnya, termasuk Joe Biden dan Barack Obama, telah menempatkan kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di atas kompetensi dalam perekrutan tenaga kerja.

Baca Juga :   Kronologi dan Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump di Pennsylvania

“Mereka benar-benar mengeluarkan arahan: ‘terlalu putih.’ Dan kami ingin orang-orang yang kompeten,” ujar Trump.

Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth turut mendukung narasi ini, mengklaim bahwa kebijakan keberagaman menghambat rekrutmen tenaga kerja yang berkompeten.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita