Mediapasti.com – Ribuan warga Israel dari kelompok sayap kanan menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dan fasilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem Timur.
Aksi ini dilakukan dalam rangka peringatan tahunan “Hari Yerusalem”, yang menandai pendudukan dan aneksasi Israel atas Yerusalem Timur pasca-perang 1967.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, peserta pawai meneriakkan slogan-slogan kebencian seperti “Matilah orang Arab” dan “Semoga desamu terbakar”.
Mereka melintasi lorong-lorong Kota Tua Yerusalem, melewati kawasan Muslim, sambil membawa bendera Israel dan melakukan intimidasi terhadap warga Palestina.
Serangan dan Pelecehan Terhadap Warga Palestina
Ribuan personel kepolisian bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengamankan pawai tersebut.
Namun, insiden kekerasan tetap terjadi. Kelompok pemukim Israel menyerang toko-toko milik warga Palestina, meludahi pejalan kaki, serta mencoba memasuki rumah warga.
Menurut hukum internasional, pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur tergolong ilegal.
Meskipun demikian, aktivitas pemukim kian intensif dan seringkali didukung oleh politisi sayap kanan Israel.
Kantor UNRWA Diserbu: Legislator Terlibat
Insiden mengejutkan lainnya terjadi ketika sekelompok demonstran, termasuk anggota parlemen Israel Yulia Malinovsky, menyerbu kantor UNRWA di Yerusalem Timur.
Mereka memanjat pagar kantor dan memasuki kompleks yang telah beroperasi lebih dari 70 tahun menyediakan bantuan untuk pengungsi Palestina.
Roland Friedrich, Koordinator UNRWA untuk Tepi Barat, mengutuk keras tindakan tersebut.
Israel telah melarang operasional UNRWA di wilayah yang mereka duduki sejak awal 2024, menyusul tuduhan tidak berdasar terkait dugaan keterkaitan dengan kelompok Hamas.
Menteri Sayap Kanan Israel Picu Ketegangan
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, ikut serta dalam penyerbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah video yang diunggah di platform X (dahulu Twitter), Ben-Gvir menyatakan doa untuk “kemenangan dalam perang, pembebasan sandera, dan keberhasilan Kepala Shin Bet baru, Mayor Jenderal David Zini.”
Ben-Gvir bukan sosok asing dalam provokasi semacam ini. Ia kerap melakukan kunjungan kontroversial ke Al-Aqsa, terutama pada masa ketegangan tinggi seperti perang di Gaza.
Aksinya kali ini didampingi Menteri Negev dan Galilea Yitzhak Vaserlauf serta anggota Knesset Yitzhak Kreuzer.
Waqf Yerusalem Serukan Penghentian Provokasi
Waqf Yerusalem, lembaga Islam yang ditunjuk oleh Yordania untuk mengelola kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram al-Sharif), mengecam keras penyerbuan tersebut.
Mereka menegaskan bahwa hanya umat Islam yang diperbolehkan untuk beribadah di kompleks suci tersebut dan menyebut tindakan para pejabat Israel sebagai pelanggaran terhadap status quo historis dan hukum internasional.