Siswa SMP di Grabag Magelang Dibunuh Temannya, Pelaku Sudah Merancang Saat Jemput Korban

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

MEDIAPASTI.COM – Kasus meninggalnya pelajar SMPN 2 Grabag Magelang Wahid SH (13) menjadi sorotan masyarakat.

Tak heran karena pelaku yang menganiaya korban hingga tewas juga masih remaja yakni teman di sekolahnya.

Kasus ini juga masih menyisakan sejumlah misteri yang tengah didalami polisi.

Termasuk apakah terduga pelaku melakukan aksinya sendirian atau berkelompok?

Polisi Magelang melalui Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun sementara menyebut baru mengamankan satu terduga pelaku namun masih dikembangkan untuk kemungkinan yang lain.

Pejelasan sementara polisi itu sekaligus meredam berkembangnya rumor korban meninggal karena dikeroyok sebelum akhirnya ditemukan di perkebunan yang berada di Dusun Kupen, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kamis (04/08/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

Pertanyaan kedua yang jadi bahasan warga adalah pangkal masalah penganiayaan yaitu hilangnya HP di sekolah.

Berdasarkan informasi yang diterima dari sumber Tribunjogja.com, kasus hilangnya HP korban di sekolah itu terjadi pada Senin (1/8/2022).

Kala itu Wahid bersama teman satu kelas mengikuti pelajaran di luar kelas.

Singkat cerita, setelah kegiatan belajar itu, korban yang merasa kehilangan HP melapor ke guru.

Kemudian dilakukan pencarian oleh sejumlah guru di sekolah tersebut.

Setelah guru mengali informasi dengan beberapa cara akhirnya ada petunjuk yang mengarah ke terduga pelaku.

Kasus hilang HP itu sebenarnya sudah selesai pada Senin (1/8/2022) itu, terduga pelaku mengakui perbuatan namun menyisakan sakit hati.

Sehari berselang atau Rabu (03/08/2022), korban dilaporkan hilang oleh keluarganya setelah dijemput rekannya.

Kemudian korban ditemukan pada Kamis (04/08/2022) siang namun dalam kondisi tak bernyawa.

Kapolres Magelang KBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, untuk dugaan sementara motif terduga pelaku menganiaya korban yakni lantaran sakit hati.

Di mana, terduga pelaku diduga mengambil barang milik korban berupa Handphone (HP).

“Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone (HP). Sehingga, yang terduga pelaku karena ketakutannya mengingat yang mengambil.

Baca Juga :   Siswa SMK Tewas Diduga Dianiaya Kepala Sekolah

“Lalu, korban diajak keluar terus terjadi perkelahian di sana yg mengakibatkan korban meninggal dunia. Namun, kami akan perdalam lagi terkait motif yang dilakukan oleh terduga pelaku,”tuturnya.

Kisah Pak Kadus

Selain jadi siswa di SMPN 2 Grabag, korban adalah warga Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, dia warga baru pindahan dari Jogja.

Kepala Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Sih Agung mengungkap bagaimana proses hilangnya korban akhirnya terungkap.

Kasus ini terkuak setelah dilakukan pengecekan dan mencari informasi dugaan korban terakhir berada.

Ternyata, sebelum dinyatakan hilang korban sempat dijemput oleh temannya di kediaman korban menggunakan motor.

“Mengorek keterangan 1×24 jam kan tetap kelamaan. Kami melangkah bagaimana caranya mencari informasi. Tadi, ada (orang) yang jemput pakai motor apa, indikasi-indikasi mengarah ke terduga itu.”

“Yang jemput cuma satu anak pakai sepeda motor. Kami cek sepeda motornya yang dipakai, ternyata benar itu,”ucapnya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (05/08/2022).

Ia menuturkan, saat terduga pelaku menjemput korban ternyata banyak juga orang yang melihat. Apalagi, di depan rumah korban terdapat tempat pembelajaran Al-Quran (TPA).

“Yang lihat (terduga pelaku saat jemput korban) banyak kan ada anak-anak. Depan rumah (korban) itu kan ada TPA. Ada pula yang kenal yang jemput itu,”terangnya.

Ia melanjutkan, dari keterangan tersebut ternyata semua mengarah kepada terduga pelaku.

“Terus dikorek-korek (diselidiki), akhirnya dia (terduga pelaku) ngaku kalau yang jemput korban, itu dia. Terus pukul 02.30 WIB, tepatnya Kamis (04/08) dinihari, (terduga pelaku) dibawa ke Polsek,”ucapnya.

Ia menambahkan, saat dilakukan interogasi oleh Polsek Grabag terduga pelaku mengakui atas perbuatannya. Namun, memerlukan waktu yang lama sampai penyataan terduga pelaku tidak berubah.

“Pernyataannya ganti-ganti. Bilang sudah saya kembalikan. Terus (keterangan) ganti lagi bahwa sudah dibawa ke sini. Terus dikorek akhirnya dia ngaku, itu kira-kira pukul 13.00 WIB, Kamis (04/08), lama itu. Di situ, terduga pelaku juga memberitahu lokasi jenazah korban. Sekitar pukul 14.00 WIB jenazah korban ditemukan,”tuturnya.

Baca Juga :   Polisi Tembak Polisi Kembali Terjadi, Diduga Karena adanya Beking Tambang Illegal

Menurutnya, awal kejadian dipicu hilangnya HP milik korban. Namun, untuk kejadian pastinya dirinya tidak mengetahui pasti.

“Korban itu kan kehilangan HP. Saya tidak tahu persisnya, terus ketahuan dia (terduga pelaku) itu pencurinya. Intinya dia yang mencuri dan mengakui,”ujarnya

Setelah ketahuan mencuri HP milik korban, terduga pelaku mengunjungi kediaman korban.

Kunjungan pertama dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB pada Rabu (03/08/2022).

Terduga pelaku tidak datang sendiri namun dengan rombongan temannya sekitar 10 orang.

“Rombongan sekitar 10 anak, termasuk si pelaku ke sini (rumah korban). Intinya minta maaf bahwa sudah mencuri HP,”ujarnya.

Kemudian, masih pada hari yang sama (3/8/2022) namun sekitar pukul 16.30-17.00 WIB. Terduga pelaku datang lagi ke rumah korban namun seorang diri.

“Terduga pelaku datang ke rumah korban. Alasannya mau mengerjakan tugas. Ya sudah (korban) diajak pergi (naik motor) Waktu jemput korban itu nembung (minta izin) ibunya kok.

Tapi, (diduga) dia sudah merancang sesuatu. Dia datang mengaku namanya bukan lagi nama asli.

‘Saya Rudin (bukan nama asli), rumahnya Dusun Manggung’ (tersangka berbohong soal alamat rumahnya),”terangnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita