Inilah Sosok Suami Yang Tega Cor Istri Di Makassar Dan Mendoktrin Anaknya Selama 6 Tahun Agar Tutupi Kejahatannya

You are currently viewing Inilah Sosok Suami Yang Tega Cor Istri Di Makassar Dan Mendoktrin Anaknya Selama 6 Tahun Agar Tutupi Kejahatannya

Mediapasti.com – Kasus pembunuhan sadis yang terungkap di Makassar, Sulawesi Selatan, pada April 2024, menggemparkan publik. Seorang suami berinisial H (43) tega menghabisi nyawa istrinya, Jumiati (35), dan mengubur jasadnya di dalam rumah mereka.

Lebih sadisnya lagi, H nekat mendoktrin anak laki-lakinya yang masih berusia 11 tahun (V) untuk menutupi kejahatannya selama enam tahun. V dipaksa untuk berbohong kepada tetangga dan keluarga, dengan mengatakan bahwa ibunya telah meninggal karena sakit dan pergi meninggalkan mereka.

Menurut pengakuan H kepada polisi, dia membunuh Jumiati karena cemburu. H menuduh Jumiati memiliki hubungan dengan pria lain.

Kronologi kejadian, Pada tahun 2018, H menganiaya Jumiati hingga Jumiati meninggal dunia. H kemudian mengubur jasad Jumiati di bawah tangga rumah mereka.

Selama enam tahun, H berhasil menyembunyikan kejahatannya dari tetangga dan keluarga. Dia bahkan menikah lagi dengan seorang wanita lain.

Kebohongan dan Doktrinasi

H berbohong kepada V bahwa ibunya telah meninggal karena sakit dan pergi meninggalkan mereka. Dia juga melarang V untuk mencari tahu tentang keberadaan ibunya.

H bahkan memukul dan menganiaya V jika dia mencoba untuk bertanya tentang ibunya. V yang masih kecil dan polos pun ketakutan dan menuruti semua perintah ayahnya.

Terbongkarnya Kejahatan

Kejahatan H akhirnya terbongkar pada April 2024. V yang sudah berusia 17 tahun tidak tahan lagi dengan perlakuan ayahnya. Dia memberanikan diri untuk melapor ke polisi.

Polisi kemudian menangkap H dan membongkar kasus pembunuhan Jumiati. H kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Dampak Psikologis

Kasus ini tentunya meninggalkan trauma mendalam bagi V. Dia harus mengalami kehilangan ibu dan didoktrin oleh ayah kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

V membutuhkan pendampingan psikologis untuk membantunya pulih dari trauma yang dialaminya.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan berani untuk speak up against abuse.

Tinggalkan Balasan