Tersinggung Ucapan Pengasuh, Uray Abadi Bunuh Balita Rafa di Singkawang: Kronologi Lengkap dan Motif Pelaku

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Kota Singkawang, Kalimantan Barat, diguncang oleh tragedi memilukan pada Minggu, 15 Juni 2025.

Seorang balita bernama Rafa Fauzan, berusia 1 tahun 11 bulan, ditemukan tewas dalam karung plastik.

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah pelaku yang diketahui bernama Uray Abadi, tetangga dari pengasuh korban, Riska, ditetapkan sebagai tersangka tunggal.

Motif Pembunuhan: Sakit Hati karena Ucapan Sang Pengasuh

Kepolisian mengungkap bahwa motif pembunuhan dilatarbelakangi oleh sakit hati pelaku terhadap ucapan Riska, pengasuh balita tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, dalam konferensi pers kepada awak media.

ā€œDari pengakuan pelaku, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya,ā€ kata Deddi.

Uray merasa tersinggung dan menyimpan dendam. Ia kemudian merancang balas dendam tidak langsung dengan cara menyakiti orang terdekat Riska, yakni Rafa yang saat itu sedang diasuh oleh Riska.

Pelaku beranggapan bahwa apabila terjadi sesuatu terhadap Rafa, maka Riska akan disalahkan oleh orang tua korban.

Kronologi Kejadian: Dari Pembekapan hingga Tewas Kehabisan Oksigen

Berdasarkan hasil penyelidikan, insiden ini terjadi sekitar pukul 11.45 hingga 12.00 WIB. Saat itu, balita Rafa keluar dari rumah pengasuhnya.

Melihat peluang tersebut, Uray langsung membekap Rafa dan membawanya ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa rumah dari kediaman Riska.

ā€œKorban dibekap dan dibawa ke rumah pelaku. Saat sampai di rumah pelaku, korban masih bernapas,ā€ jelas AKP Deddi.

Namun, tragedi berlanjut ketika Uray memasukkan tubuh Rafa ke dalam karung plastik dan meletakkannya dalam keranjang sepeda.

Diduga kuat, balita malang itu meninggal dunia karena kehabisan oksigen, bukan akibat kekerasan fisik langsung.

Polisi Tegaskan Tidak Ada Keterlibatan Pihak Lain

Dalam penyelidikan awal, pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan dari pengasuh maupun keluarga korban. Pelaku bertindak sendiri, tanpa bantuan siapapun.

Baca Juga :   Sambil Menangis Ibu Brigadir J ke Bharada E: Dia Tak Ada Hati Nurani Selamatkan Anakku

ā€œDari hasil pemeriksaan sementara dan pengecekan barang bukti, kami pastikan dia adalah pelaku tunggal. Tidak ada keterlibatan pihak lain,ā€ tegas Deddi.

Meski demikian, penyidik tetap mendalami lebih lanjut motif, latar belakang psikologis pelaku, serta hubungan sosial antara pelaku, pengasuh, dan keluarga korban.

Tinjauan Psikologis

Pakar psikologi kriminal menyatakan bahwa kasus seperti ini mencerminkan perilaku agresif akibat gangguan emosi yang tidak tersalurkan dengan sehat.

Dendam atau rasa sakit hati yang dipendam dapat meledak menjadi tindakan kekerasan, apalagi jika pelaku tidak memiliki kontrol diri atau dukungan sosial yang memadai.

Menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam berbagai kasus serupa, ā€œKejahatan sadis yang bermula dari konflik personal seringkali muncul dari rasa frustrasi mendalam yang tidak dikelola secara rasional.

Jika pelaku merasa tidak punya kendali atas hidupnya, dia bisa mencari pelampiasan pada pihak yang dianggap lebih lemah.ā€

Warga Murka dan Desak Proses Hukum Tegas

Masyarakat Singkawang mengecam keras tindakan pelaku. Warga sekitar menyatakan keterkejutan karena Uray dikenal sebagai pria yang pendiam dan jarang berinteraksi.

Tagar #KeadilanUntukRafa mulai ramai di media sosial, dengan seruan agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) juga angkat bicara dan mendorong aparat untuk memastikan perlindungan terhadap anak dalam lingkungan sosial, terutama di wilayah padat penduduk di mana pengawasan terhadap anak seringkali minim.

Polres Singkawang masih menahan Uray Abadi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku serta menelusuri rekam jejak relasi sosialnya.

Sementara itu, jenazah Rafa telah dimakamkan di TPU setempat dengan suasana duka mendalam dari keluarga dan warga sekitar.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita