Jakarta, CNBC Indonesia – Lagi, satu persatu ritel fesyen ternama menutup gerainya. Salah satunya H&M di Singapura. H&M disebutkan menderita rugi cukup besar pada pertengahan tahun 2020 ini.
Kendati aktivitas perdagangan mulai dihidupkan kembali baru-baru ini di sejumlah negara karena berkurangnya lockdown alias karantina wilayah, H&M tetap saja memutuskan untuk mempercepat penutupan beberapa gerainya.
Peritel fashion yang kantor pusatnya berbasis di Stockholm, Swedia ini, sebelumnya mengumumkan mereka akan menutup 170 toko di seluruh dunia pada tahun ini. Keputusan tersebut dilakukan karena bisnis mereka terguncang oleh dampak Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.
Bahkan mereka menutup satu gerai di Tampines Mall Singapura pada akhir bulan ini. Sebuah unggahan yang dibagikan di halaman Facebook Singapore Atrium Sale, dikutip Asiaone, menunjukkan adanya pemberitahuan penutupan yang ditampilkan di etalase toko.
Gerai Tampines Mall merupakan gerai pertama H&M di timur Singapura, saat dibuka pertama kali pada 2015 dan kini mereka memiliki gerai di mal PLQ di Paya Lebar dan Kallang Wave Mall. Hari terakhir operasional H&M di Tampines Mall pada 30 Agustus mendatang.
Kendati belum dapat dipastikan apakah penutupan tersebut merupakan bagian dari rencana bisnis atau tidak, namun juru bicara H&M di Singapura mengatakan kepada AsiaOne bahwa keputusan itu adalah bagian dari rencana bisnis di Singapura untuk tetap beradaptasi dalam perubahan dinamika dan mengoptimalkan portofolio gerai fisik mereka.
Dia menuturkan bahwa pelanggan dapat terus berbelanja di 10 gerai H&M yang berlokasi di seluruh wilayah Singapura. Adapun, gerai lainnya terletak di mal-mal di Singapura, seperti Suntec City, Ion Orchard, Nex, dan Jem.
SUMBER : CNBC