MEDIAPASTI.COM – Solo, Beberapa petani di sebagian masyarakat Solo, Sragen, Madiun, Ngawi dan beberapa kabupaten dan kota di jawa tengah maupun di jawa timur para petani beralih bercocok tanam Porang.
Tidak terkecuali sebagian masyarakat perani di kabupaten Sragen yang juga beralih menanam porang.
Lalu Porang itu apa dan apa manfaatnya hingga berdaya jual tinggi ?
Perlu diketahui bahwa porang merupakan tanaman yang sudah lama bahkan pada masa penjajahan Jepang rakyat Indonesa disekitar hutan di paksa untuk mendapatkan porang sebagai bahan tambahan makanan.
Tanaman Porang merupakan anggota family ARACACEA atau bunga bangkai.
Di berbagai daerah Indonesia porang di kenal berbagai nama misal ada yang menyebut ILES-ILES, KUNING ACUNG atau ACOAN.
MORFOLOG atau spesifik tanaman pirang adalah
- daun lebar ujungnya yang runcing
- batangnya berkulit halus berwarna belang hijau dan putih
- pada pernukaan umbi ada binti dan umbi berserat agak kuning ( tidak bisa di konsumsi, porqng harusproses pabfik)
- pada setiap pertemuan cabang dan daun ada terdapat bubil fan katak ketika porang sudah tumbuh sekitar 1 tahun.
Karbohidrat menjadi hasil utama pada umbi porang di samping itu nutrisi, serat tinggi dan glucoma tinggi.
Komposisi inilah yang meiliki nilai jual yang tinggi.
Awak media pasti merangkum dari salah satu petani Menurut Ratman (40th) salah seorang petani porang dari Sragen harga umbi porang di pengepul per kg berkisaran 6500-7000 rupiah per kg, sesuai kuaitasnya.
“Porang tidak sesulit yang saya bayangkan asal bibit dan cara tanam sesuai prosedur maka akan maksimal, ada pun hama ada pada ulat dan hama tanah semacam cacing uret yang menyerang umbinya da itu pun mudah mengatasinya” kata Ratman.
Masa tanam porang terbaik di adalah di bulan 9/10 dan tanaman umbi porang ini sangat mudah tumbuhnya.
( yocky)
