MEDIAPASTI.COM –Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo baru-baru ini membuat pengumuman penting. Orang nomor satu di negeri ini memastikan Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA terkait tragedi Kanjuruhan.
Sepekan terakhir, Indonesia menjadi sorotan masyarakat global. Ini disebabkan pada pekan lalu, lebih dari 100 pendukung Arema FC meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi tersebut menimbulkan banyak spekulasi mengenai masa depan sepak bola Indonesia. Berseliweran kabar bahwa Indonesia akan mendapatkan sanksi yang sangat berat dari FIFA akibat insiden itu.
Presiden Joko Widodo memastikan bahwa kabar itu tidak benar. Ia sudah mendapatkan konfirmasi dari FIFA bahwa Indonesia tidak mendapatkan sanksi akibat tragedi berdarah tersebut.
Pernyataan Tidak Mendapat Sanksi
Melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo mengonfirmasi bahwa ia telah bersurat dengan Presiden FIFA Gianni Infantino terkait insiden Kanjuruhan itu.
Ia menyebut bahwa FIFA melalui surat balasannya memastikan bahwa Indonesia tidak mendapatkan sanksi apapun atas tragedi berdarah tersebut.
“Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulilah Sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” ujar Presiden Joko Widodo.
Kerja Sama FIFA dan Indonesia
Presiden Joko Widodo juga menyebut FIFA tidak berpangku tangan atas kejadian tersebut. Induk sepak bola dunia itu berjanji akan datang ke Indonesia untuk membuat reformasi tata kelola sepak bola negara ini.
“FIFA bersama-sama dengan Pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” lanjut Jokowi
“Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan Pemerintah,”i mbuhnya.
Presiden Joko Widodo menyebut bahwa tim gabungan antara FIFA, AFC dan Pemerintah Indonesia akan fokus untuk membenahi 5 aspek berikut.
1. Membangun standar keamanan untuk stadion-stadion di Indonesia
2. Memformulasikan standard protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian berdasarkan standard keamanan Internasional.
3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia termasuk perwakilan supporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
4. Pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi resiko yang ada.
5. Pendampingan para ahli di bidangnya.