MEDIAPASTI.COM – Jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril), tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, pada Minggu (12/6/2022) sore WIB. Jenazah Eril tiba setelah perjalanan dari Bern, Swiss.
Dalam pantauan CNBC Indonesia, hadir dalam penjemputan itu Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, bersama adik perempuan dan adik laki-laki Eril, Arkana. Ketiganya telah tiba di Terminal Cargo Bandara Soetta dan langsung masuk ke bus khusus untuk mengikuti prosesi serah terima jenazah.
Jenazah Eril sendiri tiba dengan menggunakan Pesawat Qatar Airways QR 956. Dalam situs pelacakan pesawat FlightRadar24, pesawat telah tiba pada pukul 15.25 WIB.
Eril ditemukan meninggal dunia pada Rabu setelah hilang pada 26 Mei lalu di Sungai Aare, Bern, Swiss. Eril ditemukan seorang warga bernama Geraldine Beldi di wilayah Bendungan Engehalde, kurang lebih 5 km dari lokasi hilang.
Setelah menyelesaikan beberapa proses serah terima, Jenazah Eril beserta rombongan keluarga besar akan langsung bertolak ke kediaman dinas RK di Gedung Pakuan, Bandung.
Menurut keterangan perwakilan keluarga, Erwin Muniruzaman, Eril akan dikebumikan pada besok, Senin, (13/6/2022) pagi di Islamic Center milik keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung. Pihaknya juga membuka kesempatan bagi warga yang ingin menyalatkan Eril mulai pukul 23.00 hingga 08.00 pagi hari
“Karena di hari Senin perkiraan pukul 09.00 pagi rombongan akan bertolak ke Cimaung, Kabupaten Bandung, tepatnya di area Islamic Center dari keluarga besar,” tuturnya.
Sekitar pukul 10.55 WIB, mobil jenazah Emmeril Khan Mumtadz, memasuki area pemakaman keluarga di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
Sebelum jenazah dimasukan ke liang lahat, Qari dan seorang Hafiz Alquran, Ustaz Muzammil Hasballah mengazani jenazah putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril
Prosesi pemakaman dilakukan secara tertutup, hanya keluarga inti dan kerabat yang menghadiri pemakaman ini. Sementara, para tamu dan warga dapat menyaksikannya melalui layar televisi yang telah disediakan disetiap tenda. Warga juga diberi kesempatan untuk berziarah sesudah prosesi pemakaman selesai dilakukan.
Pihak keluarga juga meminta kepada para tamu undangan untuk tidak mengambil foto atau video sebagai bentuk empati.
Saat prosesi pemakaman selesai pelayat juga diminta untuk tidak menghampiri Ridwan Kamil atau Atalia untuk mengucapkan belasungkawa, cukup dari kejauhan guna prosesi pemakaman berjalan dengan kondusif.