Talenta muda Barcelona, Lamine Yamal, tengah disorot karena kontroversi pesta ulang tahunnya. Ia mendapat ancaman tuntutan dari kelompok pejuang hak-hak disabilitas. Perayaan ulang tahun Lamine Yamal yang ke-18 memicu kontroversi karena diwarnai kehadiran sekelompok penghibur dengan kondisi dwarfisme. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelakan dwarfisme sebagai kelainan akibat mutasi gen yang menyebabkan tinggi penderitanya di bawah tinggi rata-rata.
Acara pesta ulang tahun Lamine Yamal digelar secara privat pada Sabtu malam (13/7/2025) di Olivella, sekitar 50 km dari Barcelona. Sejumlah rekan setimnya serta figur terkenal dari dunia musik seperti Bizarrap dan Bad Gyal turut meramaikan pesta. Meski pesta berlangsung tertutup, kontroversi muncul setelah beredar kabar bahwa Yamal menyewa sejumlah orang bertubuh kecil untuk tampil sebagai penghibur dalam acara tersebut.
Keputusan ini langsung menuai kecaman dari Asosiasi Penyandang Achondroplasia dan Displasia Tulang Lainnya (ADEE). Mereka menyatakan bahwa tindakan Lamine Yamal merendahkan martabat penyandang dwarfisme. “ADEE telah mengajukan pengaduan, dan kementerian ini telah meminta kejaksaan untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum dan hak penyandang disabilitas,” demikian pernyataan Kementerian Hak Sosial Spanyol kepada AFP.
Presiden ADEE, Carolina Puente, secara tegas mengutuk tindakan itu. “Tidak dapat diterima bahwa di abad ke-21, orang-orang bertubuh kecil masih digunakan sebagai hiburan di pesta pribadi, terlebih ketika figur publik terlibat,” ujarnya. “Martabat dan hak komunitas kami tidak bisa dijadikan bahan candaan dalam kondisi apa pun.”
Sementara itu, salah satu penghibur yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan pembelaannya secara anonim di stasiun radio RAC1. “Tak ada yang tidak menghormati kami, kami bekerja dengan damai,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan tentang pekerjaannya di pesta Lamine Yamal, yakni menari, mengantarkan minuman, dan melakukan trik sulap untuk menghibur para tamu.
“Kami orang normal yang menjalankan profesi yang kami cintai dengan cara yang legal.” Ia juga mengkritik langkah ADEE yang menurutnya ingin membatasi ruang kerja mereka tanpa menawarkan solusi konkret.
“Selama beberapa tahun terakhir, mereka ingin merugikan kami. Mereka ingin menghentikan kami melakukan pekerjaan yang kami cintai, tapi mereka juga tidak menawarkan pelatihan atau pekerjaan alternatif.” Menanggapi polemik ini, Presiden Dewan Tinggi Olahraga Spanyol (CSD), Jose Manuel Rodreguez Uribes, menyerukan agar situasi ini tidak dibesar-besarkan.
“Pesan yang harus diproyeksikan oleh atlet haruslah positif. Kami akan terus bekerja, tetapi juga tanpa mendramatisasi atau menstigmatisasi siapa pun,” katanya dikutip dari Mundo Deportivo.
“Begitu juga dengan sang pemain. Kami berpikir bahwa Lamine adalah seorang anak muda, kami harus melakukan upaya pendidikan dan pelatihan. Dengan cara itulah kami yakin akan membuat lebih banyak kemajuan,” tuturnya.
Yamal tampil impresif musim lalu bersama Barcelona dengan membantu klubnya meraih treble domestik, La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Ia juga menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or setelah mencetak 25 gol dalam 106 penampilan bareng Barca, sejak debutnya di usia 15 tahun pada 2023.