Hamas Menolak Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel, Desak Dunia Hentikan “Perang Kelaparan”

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Kelompok Hamas yang saat ini menguasai Jalur Gaza mengungkapkan bahwa mereka tidak tertarik untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Israel.

Mereka menegaskan bahwa pertempuran dan penghancuran yang terus berlanjut di Gaza membuat upaya perundingan tersebut menjadi tidak relevan.

Hamas meminta dunia internasional untuk mengakhiri “perang kelaparan” yang dipicu oleh kebijakan Israel terhadap wilayah tersebut.

Seruan ini disampaikan oleh Basem Naim, pejabat senior Hamas yang juga anggota biro politik serta mantan Menteri Kesehatan Gaza.

Seruan Hamas: Dunia Harus Menekan Israel untuk Akhiri Kejahatan Perang

Menurut Naim, perundingan gencatan senjata menjadi sia-sia selama Israel terus melakukan tindakan yang menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga Gaza.

“Tak ada gunanya terlibat dalam perundingan atau mempertimbangkan usulan gencatan senjata terbaru selama perang kelaparan dan perang pemusnahan terus berlanjut di Jalur Gaza,” tegasnya dalam wawancara dengan AFP pada Selasa (6/5/2026).

Naim juga mendesak negara-negara dunia untuk menekan pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar segera menghentikan apa yang disebutnya sebagai “kejahatan kelaparan, kehausan, dan pembunuhan” di Gaza.

Ekspansi Operasi Militer Israel

Komentar dari Hamas datang sehari setelah militer Israel mengumumkan rencana untuk memperluas operasi militernya di Jalur Gaza.

Rencana ini termasuk penaklukan dan penggusuran massal penduduk Gaza.

Kabinet keamanan Israel pada Senin (5/5) menyetujui ekspansi operasi militer tersebut, yang menurut pejabat Tel Aviv akan mencakup “penaklukan Jalur Gaza dan penguasaan atas wilayah tersebut.”

Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi.

Banyak dari mereka yang terpaksa berpindah tempat tinggal berkali-kali akibat serangan yang tak kunjung berhenti.

Gaza juga telah berada di bawah blokade total Israel sejak 2 Maret 2026, yang memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca Juga :   Gelombang Panas Menyerang Arab Saudi, Jemaah Haji Jatuh Korban

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Parah

Kondisi di Gaza semakin memburuk setelah militer Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret 2026, yang mengakhiri gencatan senjata sementara yang berlangsung selama dua bulan.

Krisis kemanusiaan di Gaza saat ini mencapai puncaknya, dengan pasokan makanan, air, dan obat-obatan yang sangat terbatas.

Organisasi kemanusiaan global memperingatkan bahwa banyak nyawa terancam akibat kelangkaan bahan pokok dan fasilitas medis yang hancur.

Reaksi Internasional

Reaksi internasional terhadap rencana Israel untuk memperluas serangan di Gaza juga terus mengalir.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan bahwa langkah ini “tidak dapat diterima” dan menuduh pemerintah Israel telah “melanggar hukum kemanusiaan internasional.”

Prancis bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya mendesak Israel untuk segera mengakhiri operasi militer yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Sementara itu, negara-negara Arab dan organisasi internasional seperti PBB menyerukan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak untuk Gaza.

Dilema Perundingan Gencatan Senjata

Meski ada dorongan untuk perundingan damai, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap sulit dicapai.

Ketegangan politik dan militer yang berkepanjangan di Gaza membuat jalan menuju perdamaian semakin jauh.

Selama beberapa dekade, Israel dan Hamas terus terlibat dalam konflik, dengan perundingan yang sering terhenti tanpa hasil yang memuaskan kedua belah pihak.

Namun, meskipun upaya diplomasi terus berlanjut, satu hal yang jelas: krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza menuntut tindakan segera dari dunia internasional untuk mengurangi penderitaan warga sipil yang terjebak dalam konflik ini.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita