Bank Dunia Menyampaikan Bahwa saat ini ada ancaman menuju resesi global

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Dilansir Reuters di Jakarta, Jumat (16/9/2022), hal itu karena bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang persisten.

Tiga ekonomi terbesar dunia yakni Amerika Serikat, Cina, dan kawasan Europe telah melambat tajam dan bahkan terkena pukulan moderat terhadap ekonomi global selama tahun depan. Sehingga itu dapat mendorongnya ke dalam resesi. Adapun saat ini ekonomi global dalam perlambatan tertajam menyusul pemulihan pasca-resesi sejak 1970, serta kepercayaan konsumen telah turun lebih tajam dibanding saat menjelang resesi global sebelumnya.

“Pertumbuhan global melambat tajam, dengan perlambatan lebih lanjut kemungkinan karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass. Dia mengatakan bahwa kekhawatiran bahwa tren ini akan bertahan dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi pasar negara dan ekonomi berkembang. Apalagi kenaikan suku bunga yang disinkronkan yang sedang berlangsung secara global dan tindakan kebijakan terkait kemungkinan akan berlanjut hingga tahun depan.

Namun, mungkin tidak cukup untuk membawa inflasi kembali ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi Covid-19. Kecuali jika gangguan pasokan dan tekanan pasar tenaga kerja mereda, bisa menyebabkan tingkat inflasi inti global yang kecuali energi, dapat bertahan di sekitar 5% pada 2023. Tentu ini hampir dua kali lipat rata-rata lima tahun sebelum pandemi.

Untuk mendorong inflasi lebih rendah, bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga dengan tambahan 2 poin persentase, di atas kenaikan 2 poin yang sudah terlihat di atas rata-rata tahun 2021. Tetapi peningkatan sebesar itu, bersama dengan tekanan pasar keuangan, akan memperlambat pertumbuhan produk domestik bruto global menjadi 0,5% pada tahun 2023, atau kontraksi 0,4% dalam istilah per kapita.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita