Mediapasti.com – Sheila Amalia Cristanti (21), mahasiswi semester empat Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), ditemukan meninggal dunia setelah 19 hari dinyatakan hilang. Jasadnya ditemukan warga di dalam parit di Jalan Raya Sarangan–Cemoro Sewu, tepatnya di Tikungan Lawu Green Forest, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Sabtu (12/4/2025).
Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, mengatakan tubuh korban tertindih sepeda motor matik berpelat AE 3413 CA yang dibawanya saat mudik ke Madiun. “Korban ditemukan di parit dengan kondisi sudah meninggal dunia. Posisi jenazah berada di bawah motor, jadi tidak tampak dari luar,” ungkapnya.
Dugaan Kuat: Kecelakaan Tunggal
Polisi menduga Sheila menjadi korban kecelakaan tunggal. Dugaan itu diperkuat dengan adanya bekas pengereman di jalan aspal yang mengarah ke lokasi parit. “Ada bekas rem yang cukup dalam, kemungkinan korban hilang kendali di jalan menurun,” ujar Joko.
Keluarga korban pun membenarkan dugaan tersebut. Taufik Eka Nirawanto, kakak sepupu Sheila, menyatakan keluarga sudah memeriksa lokasi kejadian dan meyakini Sheila meninggal akibat kecelakaan tunggal. “Sepeda motornya juga sudah kami ambil dari pos polisi,” katanya.
Kondisi Jasad Sulit Dikenali
Jasad Sheila ditemukan dalam kondisi rusak dan sulit dikenali. Proses identifikasi dilakukan lewat ciri fisik seperti behel, gelang, dan pakaian. Setelah dipastikan oleh pihak keluarga, jenazah langsung dimakamkan Minggu dini hari (13/4/2025) di TPU Desa Rejosari, Kebonsari, Madiun.
Sosok Sheila di Mata Keluarga
Sheila dikenal sebagai pribadi pendiam dan merupakan anak tunggal dari pasangan Suprapto dan Marianti. Terakhir kali terlihat, ia hendak pulang kampung untuk libur Lebaran. Biasanya, jika libur pendek, ia naik kereta; namun untuk libur panjang, ia memilih naik sepeda motor.
“Semua barang bawaannya masih lengkap: tas, laptop, HP, sampai pakaian mudiknya,” ungkap Taufik. Ia menyebut kabar tentang jasad Sheila mulai terkuak setelah warga mencium bau tidak sedap dan menemukan jejak ban mengarah ke parit.
Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, serta menyisakan pertanyaan besar tentang keselamatan berkendara saat mudik. Polisi menegaskan bahwa tidak ditemukan unsur kriminal dalam kejadian ini.