Salah satu kebocoran data terburuk di industri game, ini bukanlah pernyataan yang berlebihan untuk menjelaskan kasus bocornya informasi GTA VI yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu. Build awal untuk game yang tengah dikembangkan tersebut berujung tersebar begitu saja di dunia maya, tak hanya lewat screenshot saja tetapi juga beberapa video gameplay perdana. Lebih parahnya lagi? Bukan sekadar motif sok keren dan penasaran saja, sang hacker berujung meminta tebusan uang untuk tidak membocorkan lebih banyak konten, termasuk source code GTA V yang diklaim berhasil mereka kunci. FBI pun mulai bertindak.

Mengingat sang hacker mengklaim dirinya sebagai hacker yang sempat membobol data Uber sebelumnya, FBI pun mulai aktif ikut menyelidiki kasus peretasan yang terjadi pada kedua perusahaan raksasa tersebut. Menurut informasi yang dibagi oleh Uber, hacker tersebut diyakini merupakan kelompok Lapsus$ dan merupakan hacker sama yang sempat membobol nama besar seperti Microsoft, Cisco, Samsung, NVIDIA, dan Okta di masa lalu. Bocornya data Uber juga ditengarai terjadi lewat jalur komunikasi Slack seperti yang terjadi dengan Rockstar di kasus GTA VI mereka.
Untuk saat ini, hacker yang bertanggung jawab untuk kedua kasus ini diyakini masih berusia 18 tahun. FBI tentu saja sudah memulai proses investigasi dengan kerjasama penuh dari pihak Uber sendiri. Apakah sang hacker akan tertangkap di masa depan? Kita tunggu saja.