Dugaan pelecehan terhadap wartawan menjadi perhatian. Kali ini, Kepala Desa Kronjo dikecam karena tindakan yang di duga melecehkan profesi wartawan yang sedang meliput kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes), diduga memberikan amplop berisikan uang sebesar 10 ribu rupiah kepada sejumlah wartawan.
Tindakan ini menuai kecaman dari Anthoni Ketua Barisan Aktivis Dan Advokasi Keluarga Banten (Badak Banten Perjuangan). Menurutnya, jika pemberian amplop berisikan uang tersebut dimaksudkan sebagai apresiasi, seharusnya tidak melanggar etika dan membuat wartawan merasa dilecehkan.
“Apakah tujuan dari pemberian amplop berisikan uang 10 ribu tersebut? Jika sebagai bentuk apresiasi, hal tersebut seharusnya tidak perlu seperti itu. Kami menduga ini mungkin sengaja dilakukan untuk melecehkan profesi wartawan,” ungkap Anthoni yang juga berprofesi sebagai Jurnalis dan Pemimpin Redaksi disalah satu media online.
Menurut Anthoni, apresiasi terhadap wartawan seharusnya tidak perlu dipaksakan. Jika memang ingin memberikan apresiasi, itu boleh saja dilakukan. Namun, isi amplop tersebut dianggap bukan sebagai tindakan apresiasi yang sesungguhnya. Lebih lanjut, Anthoni menyebutkan bahwa tidak perlu ada paksaan untuk memberikan apresiasi kepada wartawan.
Anthoni menyatakan kekhawatiran apakah tindakan ini sengaja dilakukan untuk melecehkan profesi wartawan atau ada tujuan lain yang belum terungkap. Hal tersebut akan menjadi pertanyaan yang harus dijawab oleh Kades Kronjo mengingat pentingnya menjaga independensi dan etika dalam melakukan pemberitaan.
Selain itu, kedatangan puluhan jurnalis yang mendatangi kantor kecamatan Kronjo hari ini (15/09). Menurutnya, kedatangan mereka merupakan bentuk aksi prihatin atas dugaan pelecehan terhadap profesi wartawan. Anthoni juga mempertanyakan peran pembina kecamatan terhadap desa-desa di lingkup kecamatan Kronjo.
Kondisi ini menunjukkan ada keluhan yang serius terkait kedudukan wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya. Diharapkan adanya tindak lanjut dari instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak desa Kronjo belum memberikan klarifikasi atau tanggapan terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Wartawan yang terlibat dalam peristiwa ini berharap adanya langkah tegas dari pihak terkait untuk menegaskan pentingnya menjaga independensi dan menghargai profesi wartawan.(Rian)