Mediapasti.com – Ribuan demonstran yang marah atas situasi di Gaza, Palestina, melakukan protes Gedung Kongres Amerika Serikat (AS), The Capitol, Rabu siang waktu setempat. Protes dilakukan setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berada di negara tersebut dan hadir di gedung parlemen itu guna memberi pidato.
Ia meminta dukungan dari anggota parlemen AS untuk tetap memerangi Hamas di Gaza. Membujuk Partai Demokrat dan Partai Republik tetap memberi bantuan kepada Israel di tengah panas pemilu presiden (pilpres) yang akan dilakukan November, saat pendukungnya Presiden AS Joe Biden mundur dari bursa calon presiden (capres).
Massa yang hadir dilaporkan membawa bendera Palestina dan berbagai tanda kecaman. Disebutkan bagaimana sebagian dari mereka membawa slogan sayap kiri hingga kutipan ayat-ayat kitab suci.
Mereka menyerukan gencatan senjata di Gaza. Sebagian lagi meneriakkan penangkapan Netanyahu, saat jaksa penuntut mengajukan surat perintah untuknya di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Carilah perdamaian dan kejarlah,” tulis salah satu tanda, mengutip ayat Alkitab, mengutip AFP, Kamis (24/7/2024).
“Pencarian kriminal,” tulis yang lain dengan foto Netanyahu dibuat bak foto tersangka.
“Tangkap penjahat perang itu,”tambah yang lainnya.
Sebenarnya, pada rapat umum sebelum menggelar aksi, aktivis aktivis Palestina dan Yahudi berdiri di atas panggung dan mengecam AS dan pemerintah Israel. Mereka menyebut keduanya melakukan “genosida”.
“Kami di sini untuk menunjukkan penolakan kami terhadap penjahat Netanyahu yang datang ke ibu kota kami dan disambut oleh para politisi yang mengiriminya senjata untuk membunuh anak-anak di Gaza,” kata Karameh Kuemmerle, dari organisasi Doctors Against Genocide.
Merujuk pemberitaan The Hill, selama jalannya aksi, sebenarnya situasi cukup kondusif. Namun kondisi menjadi memanas setelah polisi menyemprotkan semprotan merica ke beberapa pengunjuk rasa untuk mengalihkan demonstrasi.
“Bentrokan dengan polisi terjadi ketika petugas, yang kadang-kadang menggunakan semprotan merica, mengusir pengunjuk rasa dari kursi Kongres AS,” muatnya.
“Di tempat lain, sesekali terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi, yang melakukan serangkaian penangkapan, sebagian besar menjelang akhir unjuk rasa, di luar Union Station, beberapa blok jauhnya dari Capitol,” tambahnya.
Dilaporkan pula bagaimana demonstran menurunkan tiga bendera Amerika yang berkibar di luar stasiun kereta api dan membakarnya, sehingga menimbulkan sorak sorai. Patung Netanyahu dibakar, dan bendera Palestina berwarna merah, hitam dan hijau dikibarkan sebagai pengganti Bintang dan Garis.
“Kemunafikan politisi kita saat ini telah melampaui batas,” kata Mo, seorang pengunjuk rasa berusia 58 tahun.
Sementara itu, di tempat lain, sekelompok staf kongres melakukan aksi mogok kerja. Mereka menyerukan gencatan senjata atas nama konstituen mereka.
Perlu diketahui Netanyahu di depan Kongres AS meminta dukungan AS yang berkelanjutan seiring berlanjutnya perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober. Ia merayu AS adalah satu dengan Israel, menyebut musuh Washington juga merupakan musuh Tel Aviv.
“Agar kekuatan peradaban bisa menang, Amerika dan Israel harus berdiri bersama,” kata Netanyahu.
Ia mencemooh pengunjuk rasa di luar The Capitol seraya menyebutnya idiot. Ia menuding balik massa menjadi senjata Iran dan mendukung Hamas.
Lebih dari 39.100 warga Gaza tewas karena perang. PBB menyebut krisis kemanusiaan yang ada luar biasa.