Mediapasti.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kerusuhan anti-muslim di Inggris.
Kerusuhan itu merebak setelah beredar kabar hoaks terkait penusukan maut di Southport
“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” tulis Kemlu RI dalam siaran persnya, Selasa (6/8/2024).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London telah mengimbau agar WNI di Inggris untuk meningkatkan kewaspadaan. WNI diminta selalu mengikuti arahan otoritas setempat. Nomor hotline darurat dapat dihubungi bila kondisi mengancam, yakni 112 atau 999, serta saluran kekonsuleran KBRI +447795105477 atau +447425648007.
“Masyarakat WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah, hindari kerumunan massa dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya demonstran,” kata Kemlu RI.
Jumlah WNI di Inggris mencapai ribuan orang. Mereka tersebar di banyak kota, termasuk kota-kota yang dilanda kerusuhan sepanjang sepekan belakangan ini. Berikut adalah jumlah WNI di Inggris:
– Sunderland: 18
– Manchester: 532
– Leeds: 467
– Nottingham: 290
– Bristol: 228
– Liverpool: 134
– London: 3279
Kerusuhan itu diawali dengan peristiwa penusukan di Southport pada Senin, 29 Juli lalu. Penusukan di acara tari (dance) bertema Taylor Swift itu menewaskan tiga anak perempuan. Muncul rumor hoaks bahwa pelaku adalah imigran muslim. Kemudian sentimen anti-muslim menyeruak, kerusuhan terjadi di banyak kota di Inggris.
Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan akan menindak para perusuh dengan cepat. Sudah ratusan orang ditangkap. Starmer menyebut pelakunya adalah kelompok sayap kanan ekstrem.