MEDIAPASTI – Wanita berinisial VS, yang mayatnya ditemukan di pinggir Jl Raya Jakarta-Bogor, tewas dibunuh sopir angkot berinisial AS alias IR (49).
VS tewas dengan 17 luka tusuk usai melawan saat hendak diperkosa tersangka AS.
“Di TKP, kemudian si pelaku mencoba untuk melakukan pemerkosaan terhadap korban, akan tetapi korban melawan. Sehingga pelaku mengambil pisau dari dalam tasnya dan menusukkan ke korban. sejumlah 17 tusukan, dan akibat tusukan tersebut korban meninggal dunia,” kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imannudin, Senin (26/12/2022).
Pembunuhan sadis itu dilakukan tersangka AS di dalam angkot trayek 08 jurusan Pasar Anyar-Citereup.
Saat kejadian, korban dalam perjalanan pulang setelah bekerja di salah satu toko keramik di Kota Bogor.
Korban duduk di kursi depan, di samping pelaku yang mengemudikan angkot. Belum diketahui lokasi pembunuhan korban.
“Aksi penusukannya di dalam angkot, tetapi ketika ditanya di mana lokasi tepatnya, pelaku belum jawab dengan jelas,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro.
Setelah terjadi pembunuhan, pelaku membuang mayat korban di pangkalan pasir yang ada di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
“Lokasi awal pembunuhan masih didalami, kan baru kita tangkap tadi pagi pelakunya. Tapi kemudian, mayat itu dibawa dalam angkot dan dibuang di lokasi yang pangkalan pasir,” kata Yohanes.
Pelaku Buron Hampir 2 Pekan
Diberitakan sebelumnya, Tim Sat Reskrim Polres Bogor menangkap AS alias IR (49), pembunuh wanita yang mayatnya ditemukan tertutup selimut putih di pinggir Jl Raya Jakarta-Bogor, Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Mayat korban awalnya ditemukan pada Rabu (14/12) malam.
Sejak saat itu, polisi menyelidiki kasus dan menduga wanita tersebut korban pembunuhan. Selama hampir 2 pekan, polisi memburu pelaku.
AKBP Iman mengungkap pelaku IR merupakan sopir angkot trayek 08 jurusan Pasar Anyar-Citereup.
Sedangkan korban merupakan penumpang angkot yang dikemudikan pelaku, yang saat itu tengah dalam perjalanan pulang usai bekerja di sebuah toko keramik.
“Korban dan pelaku nggak ada hubungan apa apa, korban hanya yang menumpang angkot, kebetulan pelaku sebagai sopir angkot,” kata Iman.
“Korban tersebut sepulang bekerja, kemudian menaiki angkot kebetulan di dalam angkot hanya ada korban sendirian dan si pelaku,” tambahnya.