MEDIAPASTI.COM – Pria berinisial R (36) ditangkap atas pembunuhan wanita inisial AY (36) yang jasadnya dibuang dalam plastik di Jl Kalimalang, Pondok Gede, Bekasi, tepatnya di kolong Tol Becakayu.
Tersangka mengaku membunuh korban lantaran sakit hari.
Pembunuhan itu sendiri dilakukan tersangka R di sebuah apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (17/10). Namun, begitu tiba di apartemen, keduanya terlibat cekcok hingga korban tewas dibunuh.
Berikut fakta-fakta pembunuhan wanita di apartemen yang detikcom rangkum sebagai berikut:
Senyuman Tersangka yang Terekam CCTV
Aksi tersangka saat mengangkut jasad korban dengan troli dari apartemen ini terekam CCTV. Seakan tak ingin menunjukkan kecurigaan, tersangka senyum-senyum saat bertemu penghuni lain di lift apartemen.
Di dalam lift dia bertemu dengan seorang pria dan melemparkan senyuman. Agar tak dicurigai, tersangka menyapa pria dalam lift tersebut.
Pintu lift kemudian terbuka di lantai berikutnya, pengunjung pria lain masuk ke lift. Pelaku lalu sempat menyapa pria tersebut.
Kedua orang tersebut tampaknya tidak curiga bahwa tersangka membawa jasad yang dibungkus plastik di dalam troli.
Motif Pembunuhan
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan pembunuhan terjadi pada Senin (17/10). Mulanya, korban dijemput pelaku ke apartemen di Pramuka, Jakarta Timur.
“Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast,” jelas Hengki kepada wartawan, Rabu (19/10).
Hengki mengatakan tersangka membunuh korban karena sakit hati atas perkataan korban. Namun, polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.
“Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil,” tuturnya.
Terjadi Percekcokan
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga melanjutkan, ketika keduanya asyik mengobrol, tiba-tiba korban menerima telepon dari seorang pria.
“Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang yang asumsi tersangka adalah Hardiman,” kata Panji.
Seketika, mood tersangka berubah. Tersangka dan korban kemudian cekcok mulut.
“Tersangka ini nggak suka sama Hardiman, karena menurut tersangka, Hardiman ini pernah bermasalah sama korban,” tambahnya.
Saat cekcok mulut itu, korban kemudian menyebut-nyebut nama mertua tersangka. Tersangka naik pitam hingga melakukan pembunuhan terhadap korban.
“Korban ini menyebut kalau tersangka sama aja sama mertuanya yang latar belakangnya ‘bank keliling’,” ujarnya.
Korban Ditampar Berkali-kali dan Dicekik hingga Tewas
Mendengar perkataan korban, tersangka naik pitam. Tersangka lalu menampar korban hingga korban jatuh ke kasur.
“Saat itu korban memegang HP dan terlihat seperti akan menghubungi seseorang, kemudian dengan cepat tersangka memukul tangan korban dengan tujuan menjatuhkan HP korban,” katanya.
Korban kemudian hendak berteriak, tersangka kembali menampar korban berkali-kali hingga berdarah. Selanjutnya, tersangka mencekik korban.
“Tersangka mencekik korban hingga akhirnya meninggal dunia,” tuturnya.
Jasad Korban Diangkut Troli-Dibuang di Bekasi
Tersangka kemudian mencoba menghilangkan jejaknya. Ia membungkus jasad korban dengan kantong plastik.
“Kemudian tersangka meminjam troli di depan lobi apartemen untuk membawa jasad korban keluar apartemen, lalu membuang jasad korban di Jl Kalimalang, Pondok Gede,” ujarnya.
Aksi tersangka saat mengangkut jasad korban ini terekam CCTV. Dari rekaman CCTV terlihat tersangka senyum-senyum saat bertemu dengan penghuni lain di lift ketika mendorong jasad dengan troli.