Mediapasti.com – Polisi yang menembak tiga pelajar SMK Negeri 4 Semarang ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Oknum berinisial Aipda R itu menembak dua kali dan mengenai tiga korban. Salah seorang korban yakni GRO (17) meninggal dan dua lainnya terluka. Penahanan Aipda R disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Rabu (27/11/2024).
“Anggota atas nama R dilakukan proses pemeriksaan oleh Propam Polda Jateng. Yang bersangkutan dilakukan penahanan atau penempatan khusus selama 20 hari dalam rangka proses penyelidikan,” kata Artanto di Lobi Polrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024).
Artanto mengatakan, polisi telah mengantongi bukti tawuran antargangster.
Dari bukti tersebut, Tim Paminal Propam Polda Jawa Tengah beranggapan R melakukan excessive action atau aksi berlebihan saat menertibkan aksi tawuran. Sehingga R akan ditindak dan disidang secara internal.
“Kita akan sampaikan proses secara transparan. Benar ada kasus tawuran atau kreak dengan bukti video yang kita tampilkan. Kita lakukan upaya hukum anggota kami yang lakukan excessive action,” tegas Artanto.
Dia juga menyebut proses ini akan diawasi internal Itwasum, Komnas HAM, Kompolnas dan Bidpropam. Lalu perkembangan proses akan dilakukan terbuka terhadap awak media.
“Kita lakukan penyelidikan, Paminal Mabes Polri Divisi Propam Polri sudah turun untuk penyelidikan dan penyidikan oleh Bid Propam. Yang bersangkutan pakai senjata organik,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menuturrkan penanganan anggota itu dilakukan Polda Jateng. Dia menyebut ada dua tembakan yang dilepas oleh R saat kejadian pada Minggu (24/11/2024) pukul 00.30 WIB.
“Korban ada tiga. Ada dua kali tembakan. Pertama. Ini kesimpulan sementara, akan berkembang,” kata Irwan.
Tembakan pertama mengenai pinggul korban yang meninggal GRO (17). Korban disebut berboncengan tiga dengan temannya saat tawuran dan duduk di tengah. Sementara tembakan kedua menyerempet dada A yang berboncengan dengan S. Lalu peluru itu mengenai tangan kiri S yang merangkul A dari belakang.
“Pertama mengenai pinggang almarhum. Kedua mengenai S dan A. Itu satu peluru. Posisi begini (memperagakan posisi S yang membonceng A),” tutur Irwan.
Sebelumnya diberitakan, GRO yang merupakan anggota paskibra dikabarkan meninggal usai mengalami luka tembak di tubuhnya, Minggu. Polisi menyebutkan tembakan dilepas Aipda R saat melerai tawuran. Ketiga korban, menurut polisi, adalah anggota geng yang sedang tawuran melawan geng rival. Sementara pihak SMKN 4 melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Agus Riswantini mengungkapkan, GRO adalah paskibra berprestasi. Ia juga disebut tak pernah terlibat tawuran.