Mediapasti.com – Polda Metro Jaya menangkap seorang preman berinisial PP yang diduga mengancam kepala sekuriti di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Penangkapan dilakukan di rumah kontrakan pelaku di Jalan Kramat Barat 21, Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tim berhasil mengamankan satu orang pelaku atas nama PP,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiaedi Marabessy, dalam keterangan resminya, Kamis, 15 Mei 2025.
Ressa menjelaskan, insiden bermula saat korban sedang berada di Pos Pantau Pasar Induk. Pelaku tiba-tiba mendatangi korban, mendorongnya, dan melontarkan ancaman dengan nada marah.
“Mau ngajakin ribut lu, kenapa semua pedagang saya gak boleh dagang, atas perintah siapa itu?” ujar pelaku, seperti ditirukan Ressa.
Setelah melakukan ancaman, pelaku langsung melarikan diri. Korban sempat mengejar namun tidak berhasil, dan akhirnya melapor ke Polsek Kramat Jati. Tim kepolisian kemudian melakukan olah TKP, memeriksa saksi, dan melakukan analisa hingga berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Kasus ini mencuat di tengah sorotan terhadap praktik pungutan liar dan intimidasi oleh oknum preman dan ormas di Pasar Induk Kramat Jati. Salah satu pedagang kaki lima, Karsidi, mengaku harus membayar Rp 20 ribu per hari dan Rp 1 juta per bulan kepada oknum ormas agar bisa berdagang di badan jalan tanpa gangguan.
“Kalau ada yang melarang, ormasnya pasti langsung turun,” ucap Karsidi.
Ia juga menyebut kepala keamanan pasar sempat hampir dipukuli oleh anggota ormas saat mencoba melakukan penertiban beberapa hari lalu.
Menanggapi maraknya premanisme, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto telah menginstruksikan jajarannya untuk menggelar operasi besar-besaran di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Operasi anti-premanisme ini berlangsung selama 15 hari, mulai 9 hingga 23 Mei 2025, dengan mengerahkan 999 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami semua aparat siap turun, untuk menangani bila ada hal-hal yang berkaitan dengan premanisme,” tegas Karyoto dalam Apel Siaga Anti-Premanisme di Monas, Jakarta Pusat.