MEDIAPASTI.COM – Volunteer Pemuda Peduli tengah berfoto bersama seusai rangkaian acara “Jelajah Desa” Yang dilaksanakan di desa Banjarsari, Pangalengan, Jawa Barat pada (06/12/2019).
Sudah bukan rahasia jika kreatifitas akan berada pada puncaknya pada usia muda seseorang. Atas dasar rasa ingin tahu yang tinggi ditambah lagi rasa ingin mencari pengalaman mendorong adanya kreatifitas anak muda dalam menemukan dan mengembangkan ide yang dimiliki.
Banyaknya gerakan yang timbul dari sebuah rasa penasaran akan fenomena yang terjadi membuat fakta ini semakin menguat. Anak muda memegang peranan penting majunya suatu bangsa dan daerah.
Harus disoroti bahwa kreatifitas anak muda Indonesia menjadi juaranya. Mengambil contoh beberapa tahun ke belakang dengan terciptanya mobil karya anak bangsa yaitu ESEMKA. Hal lain yang harus disoroti dan terus ditumbuhkan di kalangan anak muda adalah rasa kepedulian terhadap sesama.
Semakin kesini, gerakan pemuda dalam memajukan daerahnya secara gotong royong semakin terkikis. Beberapa alasan yang timbul dari terjadinya hal ini diantaranya kehidupan kota yang serba sibuk, ditambah lagi kultur sosial individualistic yang terjadi di daerah perkotaan.
Hal ini pula yang disadari Pemuda Peduli, NGO yang berdiri legal sebagai sebuah Yayasan sejak 2016 lalu. Menyasar anak muda sebagai penggerak sekaligus target utama dari tiap-tiap Programnya, Pemuda Peduli memiliki misi untuk membangun gaya hidup baru di kalangan anak muda dengan cara memberikan sudut pandang baru tentang berbagi kebermanfaatan di kehidupan sehari-hari kepada masyarakat yang membutuhkan.
Melalui ketiga programnya yaitu Bina Desa, Social Traveling dan Social Navigation dimana dari ketika program ini memiliki misi membagikan sudut pandang baru bagi anak muda bahwa kegiatan berbagi kebermanfaatan bukanlah suatu hal monoton yang sering menjadi anggapan kebanyakan orang. Melainkan, dengan kegiatan menyenangkan seperti traveling, melakukan pengajaran ke anak-anak desa juga bisa menimbulkan suatuk kebermanfaatan dari hal-hal kecil yang kita bagikan.
Dari Program Bina Desa, Pemuda Peduli mencoba memberikan pengalaman ke desa-desa binaan Pemuda Peduli dengan skema waktu yaitu 2 minggu 1 kali pengajaran dilakukan dengan pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang dibagikan diantaranya Matematika, Sains, dan Literasi Umum lainnya.
Social Traveling Pemuda Peduli membawa satu konsep baru yang menyasar anak muda sebagai penggerak dan objeknya. Bahwa traveling bukan hanya kita bisa bermain di tempat yang dimaksudkan, tapi juga berbagi kebermanfaatan melalui kegiatan sosial yang terselip di dalam rangkaian acaranya.
Social Navigation dari Pemuda Peduli mengajak anak muda untuk berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan serta strata sosial kepada mereka yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Terluar).
Ikka Indah Wahyuni, salah satu dari volunteer muda yang tergabung di dalam program Bina Desa mengaku merasakan perbedaan sudut pandang tentang menjadi relawan setelah bergabung di dalam program Bina Desa.
“Setelah bergabung aku mendapatkan banyak yang aku dapet bukan cuma sekedar materi. Bahkan lebih berharga dari materi, di Pemuda Peduli juga aku ngerasa ketagihan ingin terus ikut serta menjadi relawan, karena menurut aku relawan ini jadi refreshing dan healing” Ungkapnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan tentang kegiatan sosial di kalangan anak muda yang harus dikembangkan lebih lagi pergerakannya.
“Kegiatan sosial dikalangan anak muda masa kini, tidak sedikit atau bisa dikatakan cukup banyak yang mengikut dan berperan aktif dalam kegiatan sosial. Akan tetapi juga, masih banyak anak muda yang bisa dikatakan tidak peduli dengan lingkungan sosialnya. Ketika diajak turun untuk melakukan kegiatan sosial sering kali menolak, mungkin karena belum merasa paham dengan kegiatan yang dilakukan, dan kemungkinan juga merasa tidak mendapatkan benefit apapun dari kegiatan yang dilakukan” Tutur Ikka yang tergabung bersama Pemuda Peduli sejak tahun 2020 lalu dalam Program Bina Desa.
Terakhir, ia memberikan sudut pandangnya terkait rasa kepedulian yang harus ditanamkan lebih dalam lagi di kalangan anak muda.
“Sebagian anak muda ada yang peduli bahkan sangat peduli, tetapi sebagian lainnya ada yg masih belum peduli, mereka melihat, mereka tau, mereka berkomentar tapi belum berani action. Aku pernah berbincang dengan beberapa temen di lingkungan aku, dan aku tanya kenapa mereka ga ikutan aja turun kelapang, bukan hanya berkomentar, ternyata ada yang merasa takut dan ada juga yang merasa itu bukan tanggung jawabnya” Pungkasnya.
Sejatinya, rasa kepedulian terhadap sesama di kalangan remaja harus selalu dijaga adanya dan ditumbuhkan lebih luas lagi selaras dengan itu, Pemuda Peduli menjadikan remaja sebagai penggerak sekaligus target dari programnya dengan alasan yang sama. Bahwa generasi muda, bisa berbagai kebermanfaatan nya kepada masyarakat sekitarnya dengan cara yang menyenangkan dan bisa dilakukan sehari-hari.
( VONIQA)