Mediapasti.com – Kesulitan menghadang serangan-serangan roket Hizbullah, tentara Israel dilaporkan menembaki wilayah Lebanon selatan menggunakan bom fosfor putih yang dilarang, Minggu malam (23/6/2024) waktu setempat.
Kantor berita resmi Lebanon NNA melaporkan bahwa tentara Israel menargetkan kota Hiyam di wilayah perbatasan dan dataran distrik Marcayoun dengan peluru artileri yang mengandung fosfor putih.
Selain itu, unit artileri Israel menembaki daerah Hora antara Kfarkilla dan Deirmimas dengan peluru artileri berat.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengumumkan bahwa pesawat tempur mengebom sasaran dan pos pengamatan Hizbullah di kota Hiyam, Ramya dan Alma al-Shaab.
Media-media Lebanon melaporkan, IDF dalam beberapa bulan terakhir telah menargetkan hutan dan daerah berpenduduk di Lebanon selatan dengan bom dan amunisi fosfor putih yang dilarang secara internasional.
Pasukan Israel juga melakukan “operasi pencarian” di dekat Kfar Kila dari markas mereka di Metula, sebuah kota di sisi utara wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1948.
Laporan tersebut lebih lanjut mengatakan serangan tersebut membahayakan nyawa warga sipil dan menyebabkan kebakaran besar di wilayah tersebut.
Serangkaian laporan mengatakan bahwa serangan fosfor putih “menempatkan warga sipil dalam risiko besar” dan “berkontribusi pada pengungsian”.
Investigasi baru-baru ini oleh al-Jazeera yang berbasis di Qatar menemukan bahwa Israel telah menjatuhkan 117 bom fosfor di Lebanon selatan, menyerang setidaknya 32 kota dan desa antara bulan Oktober dan Maret.
Daerah yang terkena dampak mencakup hampir keseluruhan 100 km perbatasan selatan Lebanon dengan wilayah pendudukan.
Sikap Israel bahkan tidak mempedulikan peringatan dari Amerika yang notabene adalah sekutu utamanya.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown Jr., mengakui jika serangan militer Israel ke Lebanon memiliki risiko uang sangat besar yang memperluas konflik di Timur Tengah.
Menurutnya, Iran tidak akan tinggal diam jika Israel mengusik Hizbullah yang notabene adalah kelompok yang didukung oleh rezim Ayatollah Khamenei.
Lebih lanjut Brown juga meyakini jika Iran lebih cenderung mendukung Hizbullah yang merupakan kelompok paramiliter Syiah, jika dibandingkan dengan sokongan terhadap pasukan Hamas Palestina .
“(Iran) akan lebih cenderung mendukung Hizbullah. (Iran memang) mendukung militan Hamas di Gaza, namun akan memberikan dukungan lebih besar kepada Hizbullah,” ujar Brown.
“Terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah sedang terancam secara signifikan,” katanya , Minggu 23 Juni 2024.
Brown menyebut kemungkinan besar Amerika tidak akan membantu tentara Israel untuk mempertahankan diri dari perang melawan Hizbullah yang lebih luas.
Terutama dalam menghadapi serangan roket dan rudal serta pesawat tanpa awak (drone).