Mediapasti.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini menyatakan bahwa negara Palestina dapat didirikan di wilayah Arab Saudi.
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai negara Arab, termasuk Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar.
Reaksi Negara-Negara Arab
- Arab Saudi: Kementerian Luar Negeri Saudi menolak tegas pernyataan Netanyahu, menyatakan bahwa komentar tersebut hanya bertujuan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
- Mesir: Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk pernyataan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional yang jelas, menekankan bahwa warga Palestina memiliki hak untuk mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat.
- Yordania: Kementerian Luar Negeri Yordania menekankan bahwa warga Palestina memiliki hak untuk mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat bersama Israel.
- Uni Emirat Arab (UEA): UEA mengutuk pernyataan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- Qatar: Kementerian Luar Negeri Qatar menggambarkan pernyataan tersebut sebagai “rasis”.
Latar Belakang Pernyataan Netanyahu
Dalam sebuah wawancara, Netanyahu menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki banyak wilayah yang dapat digunakan untuk mendirikan negara Palestina.
Pernyataan ini muncul di tengah upaya normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, serta proposal kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump, yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke luar negeri.