MEDIAPASTI.COM – Pihak Telkomsel angkat suara atas serangan dari Kelompok Separatis dan Teroris (KST) yang menyebabkan delapan pegawai PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3) lalu.
Vice President Network Service Management Telkomsel Area Pamasuka, Andrias Indra menyampaikan rasa duka atas insiden penyerangan tersebut yang mengharuskan delapan karyawan meregang nyawa.
“Telkomsel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa karyawan PT Palapa Timur Telematika,” kata Andrias dalam keteranganya, Jumat (4/3).
Sementara, Andrias menjelaskan bahwa terkait pengerjaan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Kampung Kago, Distrik Ilaga sepenuhnya dikelola PT Palapa Timur Telematika.
“Infrastruktur telekomunikasi yang berlokasi di tempat penyerangan. Kewenangan operasionalnya dikelola oleh PT Palapa Timur Telematika,” katanya.
Layanan Tidak Terganggu
Kendati begitu, Andrias telah memastikan layanan komunikasi Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, baik telepon, SMS, dan internet secara umum semuanya beroperasi normal, tidak ada gangguan.
“Pelanggan tetap dapat menikmati layanan komunikasi dari Telkomsel,” tuturnya.
Sebelumnya, Kelompok Separatis Teroris (KST) telah menyerang masyarakat atau karyawan PTT di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Kejadian yang terjadi pada Rabu (2/3) sekitar pukul 13.00 Wit itu mengakibatkan 8 orang meninggal dunia.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, peristiwa itu terjadi saat karyawan PTT sedang melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel. Hal itu diketahui berdasarkan adanya informasi dari salah satu karyawan PTT melalui sambungan telepon.
“Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3,” kata Aqsha dalam keterangannya, Kamis (3/3).
“Saat ini, NS Karyawan PTT yang selamat masih berada di TKP Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel bersama rekan-rekannya yang meninggal dunia,” sambungnya.
Atas kejadian itu, pihaknya belum dapat melakukan evakuasi terhadap korban selamat maupun meninggal dunia karena terkendala cuaca. Evakuasi rencananya akan dilakukan pada hari ini.
“Kemungkinan dari Polda Papua dan juga perbantuan dari Kodam XVII/ Cendrawasih, bersama akan membantu evakuasi serta sudah barang tentu Polda Papua akan mencari pelaku pembunuh,” ujarnya.
“Karena merupakan kejahatan kriminal luar biasa yang mengakibatkan 8 orang masyarakat sipil meninggal dunia, maka penanganan akan ditangani oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Papua,” tutupnya.
Sumber: Merdeka.com