Viral di media sosial vlogger perempuan asal Spanyol diperkosa dan dilecehkan oleh 7 pria saat sedang liburan bersama suaminya di India. Pasangan suami istri Vicente dan Fernanda, yang dikenal oleh penontonnya sebagai Vuelta Al Mundo En Moto (Around The World By Motorbike), mengunggah video dari sebuah rumah sakit di India.
Mereka menjelaskan bahwa mereka telah diserang, dirampok, dan Fernanda alami pemerkosaan.
Dilansir dari The Independent, Fernanda dan suaminya diserang pada Jumat malam di distrik Dumka, di negara bagian Jharkhand, India timur, tempat mereka mendirikan tenda untuk bermalam.
Kronologi Vlogger Asal Spanyol Diperkosa di India
Viral di Medsos! Turis Asal Spanyol Diperkosa 7 Orang di India Saat Liburan Bersama Suami/Foto: Tangkapan Layar/Instagram
Dari video yang dibagikan, kedua pasangan tersebut terlihat alami memar dan luka di sekitar wajah. Keduanya menceritakan penyerangan fisik yang dialami dan mengatakan bahwa Fernanda telah diperkosa oleh tujuh pria.
Pasangan itu sedang menjalani tur bersepeda melintasi Asia Selatan dan telah melakukan perjalanan ke Pakistan dan Bangladesh. Mereka menuju Nepal setelah memasuki India melalui Benggala Barat.
Keduanya mendirikan tenda di kawasan semi-hutan, sekitar 2 km dari jalan utama. Setelah beberapa waktu, sekitar tujuh orang memasuki tenda dan menyerang mereka. Mereka juga merampok barang-barang pasangan tersebt.
Vicente dan Fernanda kemudian berusaha meminta pertolongan dengan menghentikan kendaraan patroli polisi sekitar pukul 11 malam. Setelah ditemukan terluka, keduanya langsung dibawa ke rumah sakit.
“Mereka mengalahkan kami. Mereka menodongkan pisau ke leher saya, dan mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membunuh saya,” kata Vicente dalam bahasa Spanyol, bibir bawahnya terlihat bengkak.
“Sesuatu telah terjadi pada kami yang tidak kami harapkan terjadi pada siapa pun. Tujuh pria telah memperkosa saya. Mereka telah memukuli dan merampok kami, meskipun tidak banyak karena yang mereka inginkan hanyalah memperkosa saya. Kami berada di rumah sakit bersama polisi. Itu terjadi malam ini di sini di India,” bunyi teks yang tertera dalam video.
4 Pemerkosa Telah Ditangkap
Viral di Medsos! Turis Asal Spanyol Diperkosa 7 Orang di India Saat Liburan Bersama Suami/Foto: Tangkapan Layar/Instagram
Vicente mengalami sejumlah memar di kepalanya, sementara sisi wajah Fernanda mengalami luka yang jauh lebih parah, dengan memar berwarna merah tua di pipi dan rahangnya.
“Kami berada di rumah sakit, di sini di India. Kami bersama polisi. Mereka membiarkan kami tidur di sini,” kata Fernanda.
Petugas polisi Dumka Pitamber Singh Kherwar mengatakan semua tersangka telah diidentifikasi dan empat orang yang ditangkap mengaku telah memperkosa vlogger asal Spanyol tersebut, menurut surat kabar Times of India.
Polisi mengatakan pemeriksaan medis terhadap Fernanda mengonfirmasi bahwa perempuan itu mengalami pelecehan seksual, dan pasangan tersebut dirawat di rumah sakit setempat di Dumka.
Kedutaan Besar Spanyol di India telah melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat dan telah mengirimkan perwakilan pribadi ke wilayah tersebut, lapor EuroNews.
Tingginya Kasus Pemerkosaan di India
Pengalaman traumatis yang dialami Vicente dan Fernanda viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang menyampaikan rasa simpati terhadap kedua pasangan itu. Ada pula yang ikut membagikan pengalaman tak mengenakkan mereka saat bepergiaan ke India.
Dilansir dari The Publica, pada 2018 seorang turis dari Latvia dilaporkan diperkosa beramai-ramai dan dibunuh setelah melakukan perjalanan ke Kerala untuk mencari pengobatan atas depresinya.
Aktor Bollywood Richa Chadha juga ikut berkomentar soal kejadian tersebut. “Memalukan! Orang India memperlakukan orang asing seperti mereka memperlakukan perempuan mereka sendiri. Malu pada masyarakat kita yang busuk,” ungkapnya.
Menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, hampir 90 pemerkosaan dilaporkan setiap hari di India pada 2022. Namun, jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena sebagian besar kasus masih belum dilaporkan karena stigma yang ada pada korban dan kurangnya kepercayaan terhadap penyelidikan polisi.