APBN 2025 Defisit Rp31,2 Triliun di Februari: Penyebab, Rincian, dan Strategi Pemerintah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 28 Februari 2025 mengalami defisit sebesar Rp31,2 triliun, setara dengan 0,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 di Jakarta, Kamis (13/3), Sri Mulyani menjelaskan alasan tidak disampaikannya laporan APBN Januari 2025 pada bulan sebelumnya.

Beliau menyebut bahwa data awal tahun cenderung belum stabil karena berbagai faktor, sehingga diperlukan waktu untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna menghindari misinterpretasi.

Rincian Belanja Negara

Per 28 Februari 2025, realisasi belanja negara mencapai Rp348,1 triliun atau sekitar 9,6% dari pagu APBN 2025 yang sebesar Rp3.621,3 triliun.

Belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp211,5 triliun, sementara transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp136,6 triliun.

Hingga Februari 2025, pendapatan negara mencapai Rp316,9 triliun atau 10,5% dari target APBN 2025 yang sebesar Rp3.005,1 triliun.

Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp240,4 triliun, sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp76,4 triliun.

Keseimbangan primer menunjukkan surplus sebesar Rp48,1 triliun, mencerminkan kemampuan negara dalam mengelola utang.

Sri Mulyani juga melaporkan bahwa realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp220,1 triliun atau 35,7% dari target APBN 2025.

Beliau mengakui adanya penarikan pembiayaan yang cukup besar pada dua bulan pertama tahun 2025, menunjukkan strategi front loading dalam perencanaan pembiayaan.

Baca Juga :   Jalan Kp Rawa Kuda Desa Karang Harum Rusak Belum Tersentuh Perbaikan
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita