RUU Cipta Kerja Sah BKPM Ungkap 14 Perusahaan Harus Segera Relokasi Pabrik

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

MEDIAPASTI.COM Bekasi ,Sabtu, 10 Oktober 2020 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kantor BKPM Mengatakan, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menjajaki ratusan peluang investasi dari berbagai perusahaan domestik dan luar negeri. Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan jumlah 153 investor yang sebelumnya disebut oleh Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, sudah mencakup perusahaan asing yang akan merelokasi pabrik ke Indonesia, serta entitas yang aktif dilobi selama setahun terakhir.

“Saya tidak bisa Menyebutkan yang 153 ini perusahaan mana saja, akan tetapi mayoritasnya dari sektor manufaktur,” kata NURUL Jumat 9 Oktober 2020.

Kamis lalu, Bahlil mengatakan terdapat 153 investor yang ingin berinvestasi setelah pengesahan Undang Undang atau UU Cipta Kerja. Dia mengklaim Indonesia bakal kebanjiran modal baru, termasuk dari investor asing asal Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Cina, serta negara kawasan Eropa. Sebagian besar entitas disebut ingin masuk sejak lama, namun masih menunda komitmen karena perkara perizinan.

“Selama ini diputar-putar izinnya, dipingpong. Sekarang mereka mau investasi betul,” ujarnya.

Meski tak ingin merincinya, Nurul optimistis komitmen investasi yang bermunculan dari pemodal domestik bisa secepatnya diurus. Tim BKPM cenderung berfokus mengejar komitmen dari luar negeri, khususnya rencana relokasi pabrik dari berbagai perusahaan asing. “Kami sudah dapat 14 komitmen dari yang sebelumnya hanya tujuh,” katanya.

Tujuh perusahaan sebelumnya dipastikan akan membangun basis baru yang total investasinya menembus US$ 850 juta ke Indonesia. Entitas multinasional yang akan masuk itu, antara lain Alpan Lighting dari Amerika Serikat, tiga perusahaan Jepang seperti Sagami Electric, Denso, dan Panasonic.

Ada juga Meiloon dan Kenda Tire dari Taiwan, serta LG Electronics dari Korea Selatan. Nurul mengatakan timnya sukses menggaet enam entitas lagi.

Baca Juga :   Pemerintah Kab Bekasi Mulai Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

“Surat konfirmasi mereka akan masuk Indonesia sudah kami kantongi,” ucapnya. Dia kukuh tak membeberkan identitas karena khawatir terpantau oleh pemerintah negara tetangga. “Negara ASEAN lain bisa ikut mengejar, tolong tunggu sampai akhir negosiasi.”

Menurut dia, masih ada potensi realokasi pabrik lagi dari 11 entitas lain yang sedang dijajaki satuan tugas BKPM. Di luar itu, pemerintah juga sedang memantau 119 entitas global yang valuasi bisnisnya dianggap menjanjikan.

Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, mengharapkan lebih banyak investasi di industri padat karya, seperti garment, tekstil, dan alas kaki. “Agar lapangan kerjanya semakin banyak,” kata dia. “Selama ini yang dominan datang masih dari manufaktur atau consumer goods, seperti makanan minuman, yang pabriknya mengandalkan otomatisasi.”

Pada semester pertama tahun ini, dia menyebut sudah ada 51 pemodal yang masuk ke 19 kawasan industri di Indonesia. Lebih dari separuhnya merupakan investasi asing. Sanny yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi itu sempat ragu pemerintah bisa mengulang capaian 2019.

Sepanjang tahun lalu, terdapat total 124 investor baru yang masuk ke 23 kawasan industri. “Pemodal sering wait and see, semoga situasi berubah setelah izin disederhanakan.”

Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, mengatakan lembaganya ingin kualitas kawasan industri lebih seragam satu sama lain. Namun prosesnya bertahap dan tergantung kemampuan setiap pengelolanya.

“Harus ada kriteria lahan clean and clean yang luas, infrastruktur lengkap, serta komitmen menindaklanjuti minat investasi,” ucapnya

Dari catatan terakhir Kementerian PerindustrianMengatakan, terdapat 119 kawasan industri dengan luas total menembus 52 ribu hektare. Lebih dari 80 kawasan, atau 40 ribu hektare dari luas total itu berada di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat. Hingga akhir 2020 nanti, jumlah kawasan ditargetkan bertambah hingga 156 lokasi dengan luas 65 ribu hektar. (DRA/RAMDANI/TAPSIR)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita