Geger dibuatnya, Spontan Pengakuan Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

MEDIAPASTI – Terdakwa Ferdy Sambo membuat pengakuan mengejutkan dalam persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Menurut eks Kadiv Propam Polri itu, penembakan terhadap Brigadi J terjadi secara spontan. Sambo mengaku demikian saat bersaksi dalam sidang pada Rabu kemarin.

Dia geram karena dapatkan laporan dari sang istri Putri Candrawathi terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Dia menceritakan usai mendengar laporan itu, ia ingin langsung konfirmasi kepada Brigadir J pada malam harinya, Jumat, 8 Juli 2022.

“Saya juga harus menjaga nama baik istri saya, ya sudah saya bilang itu ke istri saya,” kata Sambo di ruang pengadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember 2022.

Hakim ketua Wahyu Iman Santosa yang mendengar keterangan Sambo mencecar Sambo dengan beberapa pertanyaan. Salah satunya soal perintah Sambo ke Richard Eliezer alias Bharada E.

“Pada saat saudara mengatakan ke saudara Richard Backup, saudara perintahkan untuk apa?” tanya hakim Wahyu.

“Kamu siap nggak backup saya, tembak Yosua kalau dia melawan,” jawab Sambo.

“Kamu siap nggak tembak Yosua kalau dia melawan, lalu dia (Bharada E) bilang siap?” tanya hakim Wahyu lagi kepada Sambo.

“Iya, siap yang mulia,” jawab Sambo.

Menurut Sambo, ia sebelumnya sudah minta Ricky Rizal mem-backup dirinya. Namun, Ricky mengaku tidak siap. Lalu, Kuat Maruf tak diketahui posisinya saat itu di rumah.

Kata dia, saat itu hanya Bharada E yang siap mem-backupnya. Lalu, Sambo ketika itu Jumat sekitar pukul 17.00 Wib tengah bersiap untuk berangkat bermain badminton di daerah Depok bersama para pimpinan Polri.

Adapun sang istri, Putri Candrawathi sudah menuju rumah dinas komplek Polri di Duren Tiga untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).

Baca Juga :   Ferdy Sambo Mengucapkan Permohonan Maaf Kepada Keluarga Brigadir Yosua

“Saudara dari Saguling menuju Depok?” tanya hakim.

“Iya, setelah sampai di Komplek Duren Tiga saya melihat Yosua di depan gerbang,” jawab Sambo.

“Kemudian?” lanjut hakim bertanya.

Sambo mengaku mengintruksikan Adzan Romer yang mengendarai mobil agar berhenti.

“Setelah berhenti Adzan romer turun,” ujar Sambo dipotong majelis hakim.

“Sebentar, memang kalau dari Saguling menuju Depok memang melewati Duren Tiga?” tanya hakim.

“Sudah jadi kebiasaan dari ajudan untuk melewati Komplek Polri, sudah menjadi kebiasaan dari driver,” kata Sambo.

Menurut Sambo, keputusannya berhenti karena melihat Brigadir J. Ia mengingat lagi laporan dari sang istri soal dugaan pelecehan.

“Saya teringat apa yang dilakukan Yosua terhadap istri saya, karena di saguling saya tidak bertemu,” lanjut Sambo.

“Tapi saya masih berpikir apakah saya konfirmasi hari ini karena saya sudah konfirmasi ke istri malam,” ujar Sambo.

Sambo mengaku akhirnya dia putuskan untuk mengkonfirmasi ke Yosua saat hari itu juga.

“Kemudian saya turun, senjata saya jatuh kemudian saya ambil dan saya masuk ke Duren Tiga,” kata Sambo.

Sambo lalu masuk ke dalam dan ketemu dengan Ricky Rizal, Bharada E, dan Kuat untuk selanjutnya memerintahkan panggil Brigadir J.

“Saya masuk ke dalam kemudian Richard turun. Setelah itu Yosua masuk bersama Kuat, dan Ricky di belakangnya begitu masuk,” tuturnya.

Dia mengaku sudah emosinya sudah tersulut terhadap Yosua. Dia bertanya mengapa ajudannya itu tega berbuat pelecehan terhadap istrinya.

“Saya sampaikan kepada Yosua ‘kenapa kamu tega sama ibu’ jawaban Yosua, tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah nanya balik ‘ada apa komandan’,” jelas Sambo.

“Seperti menantang saya kemudian lupa saya tidak bisa mengingat lagi, saya bilang kamu kurang ajar, saya perintahkan Richard untuk ‘hajar cad’,” ujarnya.

Baca Juga :   Heboh Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Presiden Jokowi Ikut Komentar

Kemudian, atas perintah Sambo, lalu Bharada E menembak Brigadir J hingga terkapar.

Sambo mengklaim kejadian itu cepat sekali dan dan tidak direncanakan.

“Hajar Chad, kamu hajar Chad. Kemudian, ditembak lah Yosua sambil maju sampai roboh. Itu kejadian cepat sekali yang mulia tidak sampai sekian detik. Karena cepat sekali penembakkan itu,” ujar Sambo.

Sambo mengaku terkejut dengan aksi Bharada E yang menembak Brigadir J. Dia langsung memerintahkan agar berhenti karena saat itu kondisi Yosua sudah berlumuran darah.

“Kemudian saya jadi panik yang mulia saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakkan ini,” lanjut Sambo.

Lantas, melibat Brigadir J yang sudah bersimbah darah, Sambo mulai berpikir agar kejadian itu disusun menjadi skenario tembak menembak. Dia kemudian mengambil senjata api milik Brigadir J.

“Akhirnya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang. Saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding,” ujarnya.

“Pinggang siapa?” tanya hakim.

“Pinggang Yosua,” ujar Sambo.

Dia lalu dengan menggunakan senpi milik Brigadir J mengarahkan tembakan ke arah lemari.

“Saya mengambil tangan Yosua menggenggam senjata milik Yosua. Kemudian menembakkan ke lemari sebelah atas,” tuturnya.

Selanjutnya, dia mengatakan senpi diletakkan di samping tubuh Yosua dengan menggunakan masker.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Bus pariwisata kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) petang. Bus tersebut membawa rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, yang sedang menggelar perpisahan.

#kecelakaanbus #kecelakaan #smklinggakencana #ciater #subang

Kejadian Mengerikan Terjadi di Ciamis, dimana seorang suami tega memutilasi istrinya sendiri. diduga pelaku stres karena usahanya bangkrut & anak telilit hutang 150 juta karena Judi Slot
#mutilasi #pembunuhan #ciamis #beritaciamis #ciamisterkini #mediapasti

Selamat Hari Buruh 2024, Bersama buruh kita junjung tinggi peradaban manusia sebagai tulang punggung keluarga & negera. Mari kita junjung tinggi hak-hak pekerja dengan memanusiakan manusia

#labourday #hariburuh #buruh #mediapasti #beritaterupdate #beritaterbaru

Capres nomor urut 01, Anies Baswedan menyampaikan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wapres terpilih, setelah MK menolak seluruh permohonan gugatan hasil Pilpres 2024.

Mediapasti Indonesia, Melaporkan

2

MK menolak permohonan yang diajukan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) setelah membacakan pertimbangan terhadap dalil-dalil permohonan.

Mediapasti Indonesia, Melaporkan.

2

Load More

Tag Berita

Pemuda Kegep Ngamar Dengan Istri Orang Ditelanjangi Di Hotel

Mediapasti.com – Viral beredar sebuah video pemuda di Jombang, Jawa Timur yang jadi target aksi bulan-bulanan hingga ditelanjangi sekelompok pria menjadi bahan perbincangan warga. Usut-punya