Mediapasti.com – Terdapat kekhawatiran bahwa pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online sama saja dengan memberikan insentif bagi para pelaku judi.
Beberapa alasan yang mendasari kekhawatiran tersebut antara lain:
- Moralitas: Judi dianggap sebagai kegiatan yang haram dalam agama Islam, mayoritas agama di Indonesia. Memberikan bansos kepada penjudi online dapat dilihat sebagai bentuk pembenaran dan dukungan terhadap aktivitas yang dilarang.
- Alokasi Dana: Dana bansos yang terbatas sebaiknya diprioritaskan untuk membantu kelompok masyarakat yang lebih rentan dan membutuhkan, seperti fakir miskin, lansia, penyandang disabilitas, dan korban bencana alam.
- Efektivitas: Bansos dikhawatirkan tidak menyelesaikan akar permasalahan judi online, yaitu adiksi dan perilaku kompulsif. Memberikan uang tanpa pendampingan dan edukasi dikhawatirkan hanya akan mendorong mereka kembali berjudi.
- Stigma: Memberikan bansos kepada penjudi online dapat memperkuat stigma negatif terhadap mereka, sehingga menghambat proses pemulihan dan reintegrasi sosial.
Di sisi lain, terdapat pula argumen yang mendukung pemberian bansos bagi korban judi online, dengan pertimbangan:
- Dampak Sosial: Korban judi online, terutama keluarga mereka, seringkali mengalami kesulitan ekonomi akibat kecanduan judi. Bansos dapat membantu meringankan beban mereka dan memenuhi kebutuhan dasar.
- Rehabilitasi: Bansos dapat digunakan untuk membantu korban judi online dalam proses rehabilitasi dan pemulihan dari kecanduan. Hal ini dapat mencakup biaya konseling, terapi, dan pelatihan keterampilan.
- Pencegahan: Membantu korban judi online dapat menjadi langkah pencegahan untuk memutus mata rantai perjudian. Dengan membantu mereka keluar dari jeratan hutang dan memperbaiki kondisi hidup, mereka diharapkan tidak kembali berjudi.
Penting untuk dicatat bahwa isu ini kompleks dan memiliki berbagai sudut pandang. Keputusan untuk memberikan bansos kepada korban judi online harus dilakukan dengan pertimbangan matang, mempertimbangkan aspek moral, efektivitas, dan potensi dampak positif dan negatifnya.
Pemerintah Indonesia perlu melakukan kajian mendalam dan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti ahli agama, pakar sosial, dan komunitas korban judi online, untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif dalam menangani permasalahan judi online dan membantu para korbannya.