MEDIAPASTI.COM Setiap pencemaran atau pelanggaran terhadap keyakinan, kesucian, dan simbol Islam benar-benar ditolak,” kata universitas dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Anadolu Agency.
“Penghinaan ini merusak nilai-nilai kemanusiaan universal dan prinsip-prinsip etika yang tinggi dari semua masyarakat,” lanjutnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim, menuduh Muslim ‘separatisme’. Dia menggambarkan Islam sebagai ‘agama yang mengalami krisis di seluruh dunia’.
Namun setelah Pakistan dan negara-negara Arab yang kemudian disusul Turki yang ramai-rama memboikot produk-produk Prancis, negara itu Nampak mulai kelabakan.
Presiden Turki erdogan seolah tak pernah kehabisan tenaga untuk menyerukan boikot produk Perancis. Sejak sepekan terakhir, mantan Wali Kota Istanbul itu tak henti-hentinya meminta negara-negara muslim menyingkirkan produk impor asal Perancis di pasaran.
“Jangan pernah memberikan keuntungan untuk barang berlabel Perancis. Jangan membelinya,” ucap Erdogan di Ankara seperti dilansir dari BBC, Sabtu (31/10/2020).
Dalam seruan boikotnya tersebut, Erdogan menggambarkan kalau kondisi umat Islam di Eropa saat ini mirip dengan persekusi pada kaum Yahudi sebelum Perang Dunia II.
Ajakan Erodgan tersebut muncul setelah Presiden Perancis, Emmanuel Macron, melontarkan pernyataan yang dianggap menghina Islam. Perancis sendiri adalah rumah bagi populasi muslim terbesar di Eropa.
Seruan Erdogan untuk boikot ini juga akan terjadi di negara muslim lain yang akan meminta konsumen dan toko untuk menolak barang dan merek asal Prancis.
Beberapa supermarket di Qatar dan Kuwait dilaporkan telah menarik barang seperti yoghurt, dan botol air soda di toko mereka. ( sugi )